Syukri Blakblakan, Tak Diberi Ruang karena Dekat dengan Garbi

Syukri Blakblakan, Tak Diberi Ruang karena Dekat dengan Garbi

Syukri Wahid ==========  

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Hubungan Syukri Wahid dan partainya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tak begitu harmonis. Saat ini, beberapa bukti nyata, dirinya tak diberi tempat di posisi struktur pengurus partai. Juga di DPRD Balikpapan. Dalam hal ini sebagai unsur wakil ketua dan ketua fraksi PKS.

Padahal, Syukri salah satu kader terbaik PKS. Terbilang berpengalaman di internal partai, juga di DPRD Balikpapan.

Namun demikian, dengan pengalaman dan capaian di partai selama ini, Syukri seakan terbuang dari partainya. Tentu karena ada persoalan di internal partai.

Kedekatannya dengan ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), menjadi salah satu penyebab retaknya hubungannya dengan partai.

"Sama sekali (tidak diberi ruang). Karena Garbi. Ya, betul," kata Syukri Wahid kepada DiswayKaltim.com, Sabtu (21/9/2019).

Padahal, lanjut Syukri, terlepas dari sejarah pembentukan Garbi dan hubungannya dengan PKS. Dirinya bukan kader atau anggota Garbi. Dirinya hanyalah partisan yang tertarik dengan pemikiran arah baru Garbi.

"Saya berani bertaruh, saya bukan (anggota Garbi). Kalau tertarik dengan pemikirannya, apa yang salah dengan pemikiran. Toh Garbi ormas resmi. Tak ada masalah jika saya tidak diberi jabatan di DPRD maupun di partai. Dengan begitu saya bisa fokus pada daerah konstituen saya," katanya.

Syukri dengan pengalaman di DPRD Balikpapan, serta pengalaman di partainya, menjadi sorotan para elit politik saat ini. Karena keputusan partai yang tak menunjuknya sebagai unsur pimpinan. Pun sebagai ketua fraksi. Di fraksi, dirinya hanya jadi anggota.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Balikpapan Sonhaji menyebut keputusan partainya, yang tak menjadikan Syukri sebagai unsur pimpinan dan ketua fraksi, merupakan wujud kaderisasi.

"Pada prinsipnya seorang kader PKS harus siap ditempatkan di posisi manapun. Baik sebagai prajurit biasa. Maupun pimpinan," katanya kepada DiswayKaltim.com, saat ditemui di Kantor DPD PKS Balikpapan, Jalan Ruhui Rahayu, Sabtu (21/9/2019).

Pun dijelaskan Sonhaji, segala keputusan di partainya telah melalui pembahasan dan mekanisme partai. Termasuk penentuan unsur pimpinan dan ketua fraksi di DPRD Balikpapan.

"PKS itu bukan partai figur. Jadi siapa pun yang memimpin dan yang dipimpin itu tidak tergantung pada figur. Bagi PKS, siapa yang disorong sudah melalui mekanisme partai," pungkasnya.

Syukri pernah menjadi Plt. Ketua DPD PKS Balikpapan. Juga lama bergelut menjadi jajaran pengurus DPD partai. Di DPRD Balikpapan, Syukri pernah ditunjuk menjadi wakil ketua DPRD Balikpapan 2009-2014 oleh partainya. Kala itu raihan suara PKS di Pemilu 2019 mengantarkan partai itu mendapat jatah pimpinan DPRD. Sebagai wakil ketua.

Di Pemilu 2019, Syukri kembali menjadi anggota DPRD Balikpapan. PKS juga kembali mendapat kursi unsur pimpinan (wakil ketua) DPRD Balikpapan. Dengan raihan enam kursi di lembaga legislatif itu.

Jumlah pemilihnya di Pemilu 2019, merupakan yang terbanyak dibanding calon anggota legislatif dari PKS Balikpapan lainnya. Yakni 4.252 suara. Tertinggi kedua di daerah pemilihannya, Balikpapan Utara. (sah/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: