Vaksin yang Dibeli Pemerintah RI dari China Manjur Lawan Virus COVID-19

Vaksin yang Dibeli Pemerintah RI dari China Manjur Lawan Virus COVID-19

Jakarta, nomorsatukaltim.com - Efektivitas vaksin COVID-19 yang sedang diborong pemerintah Indonesia dan sedang tahap uji klinis dipastikan tidak akan terpengaruh dengan varian baru virus corona.

Meskipun sudah mulai bermunculan varian baru dari mutasi virus corona. Seperti virus B.1.1.7 maupun yang sebelumnya virus D614G. Hal tersebut disampaikan Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Samsuridjal Djauzi. Dalam sebuah dialog virtual, dia mengatakan, vaksin COVID-19 masih efektif untuk melawan varian baru dari mutasi virus corona tersebut. Ia menyebutkan, virus bermutasi adalah hal yang alamiah. Saat ini, para pakar berpendapat bahwa tes Polymerase Chain Reaction (PCR) tidak terganggu. “Namun pemantauan tetap dilakukan WHO,” ujar Samsuridjal dalam sebuah dialog bertema ‘Menjawab Isu Keamanan dan Keefektifan Vaksin COVID-19’ sebagaimana dikutip Disway Nomorsatu Kaltim dari Indopos.co.id, Sabtu (2/1/2021). Terkait efek samping dari vaksinasi, menurut Samsuridjal, sejauh ini efek samping masih bersifat ringan. Belum ada yang menunjukkan gejala berat. Menurutnya, vaksinasi yang sudah dilakukan terhadap ratusan ribu orang di Inggris dan Amerika Serikat (AS) sudah menunjukkan efek samping. Yakni efek samping di titik penyuntikan: terjadi kemerahan dan suhu tubuh yang sedikit naik atau pusing. Ia pun mengimbau supaya masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan terhadap vaksin COVID-19. Karena jarang sekali terjadi alergi dalam penggunaan vaksin. “Namun kalau ada alergi obat-obatan atau makanan harus melapor terlebih dahulu sebelum divaksinasi,” kata mantan Dirut RS Kanker Dharmais ini. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, varian baru COVID-19 telah menyebar ke wilayah Banten. Selain empat wilayah lain di Indonesia: Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. “Sampai saat ini para pakar belum merilis untuk Banten sendiri. Jadi baru di Yogyakarta dan Jawa Tengah yang telah merilis,” kata Ati. Dia menjelaskan, gejala pasien yang terpapar varian baru virus corona ini sama. Namun belum ada kejelasan tentang tingkat bahayanya. Meski begitu, tingkat penularan varian baru virus corona ini 10 kali lebih cepat. Diketahui, pemerintah Indonesia sudah memborong sekitar 426 juta dosis vaksin COVID-19. Dari empat perusahaan internasional. Rinciannya, 100 juta dosis dibeli dari Sinovac China, 100 juta dosis dibeli dari Novavax Kanada, 100 juta dosis dari Astrazeneca Inggris, dan 100 juta dosis dibeli dari perusahaan Pfizer yang merupakan perusahaan gabungan Jerman dan AS. (indopos/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: