Pesanan Vaksin
Meski namanya uji publik yang diundang tetap saja terbatas. Yakni Hanya para ahli vaksin. Dari berbagai lembaga dan universitas. Jumlah mereka 15 orang pilihan. Penyelenggaranya: FDA –badan otoritas makanan dan obat-obatan Amerika. Setelah uji publik itulah FDA baru bersikap: apakah vaksin Pfizer dan Moderna diizinkan disuntikkan. Itu pun dengan status penggunaan darurat.
Trump rupanya serba tidak sabar.
Sehari sebelum uji publik FDA itu Presiden Trump mengadakan acara khusus di Gedung Putih: KTT Vaksin. Semua pabrik obat diundang. Demikian juga lembaga terkait. Trump kelihatannya ingin menumpahkan kejengkelannya di KTT itu. Terutama mengapa vaksin itu tidak bisa tersedia tepat waktu. ”Tepat waktu” yang dimaksud Trump tentunya adalah sebelum Pilpres.
Karena itu Pfizer dan Moderna menyatakan secara terbuka: tidak mau menghadiri KTT di Gedung Putih itu. Betapa beraninya. Daripada ditekan-tekan.
Pfizer juga berani mengumumkan ini: tidak bisa memenuhi permintaan tambahan dari pemerintah Amerika.
Jatah untuk Amerika adalah 100 juta. Itulah angka yang sudah dialokasikan. Sesuai dengan kontrak pembelian yang dilakukan Trump.
Tentu 100 juta itu tidak cukup. Amerika perlu sekitar 300 juta –dua kali suntik. Mungkin soal ini pula yang membuat Pfizer menolak diundang ke Gedung Putih.
Padahal Trump-lah yang menetapkan program Operation Warp Speed. Yang bisa mempercepat penemuan dan produksi vaksin Covid. Yakni dengan cara memberi dana triliunan kepada pabrik obat. Sebagai ”uang pemesanan di muka” sebanyak 100 juta unit.
Dalam target Operation Warp Speed itu Pfizer mampu memproduksi 200 juta. Maka Trump menyangka 200 juta itu untuk Amerika sendiri.
Ternyata tidak. Pfizer melihat bukti pemesanan: Amerika ”hanya” pesan 100 juta. Maka selebihnya ia jual ke negara-negara lain. Termasuk Inggris. Uangnya pun sudah diterima. Barang harus dikirim.
“Maka untuk pemesanan tambahan dari Amerika itu baru bisa dikirim Juni atau Juli 2021,” ujar eksekutif Pfizer seperti secara luas diberitakan di media Amerika.
Jangan-jangan kita juga punya persoalan mengenai ”pemesanan di muka” itu. Kok berita kedatangan vaksin Sinovac kemarin hanya menyebut jumlah 1,5 juta unit.
Padahal penegasan pemerintah tempo hari menyebut: di bulan November bisa dikirim 10 juta. Setelah itu setiap bulan 10 juta.
Saya masih sedikit berharap angka di berita kedatangan itulah yang tidak benar.(*)
sumber: disway.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: