Mufakat Kanjeng Sinuhun (3): Munculnya Dua Nama

Mufakat Kanjeng Sinuhun (3): Munculnya Dua Nama

“Kita ngobrol di ruangan saja,” ajak Sultan.

Henry dan Abe pun mengangguk. Kemudian buru-buru berjalan di belakang Sultan. Setengah perjalanan, berpapasan dengan 3 kaum Hermes lainnya. Dari media yang berbeda. Ketiganya ikut menuju ruang Sultan.

*****

Sultan duduk di tengah. Di sampingnya Sesepuh Bidang Pertanian. Kaum Hermes duduk melingkar di hadapan Sultan. “Kondisi kita saat ini untuk kebutuhan pangan sangat kurang. Apalagi kebutuhan beras. Semua kita datangkan dari daerah tetangga,” kata Sultan, membuka obrolan.

“Kita ingin, Kota Ulin ini bisa memproduksi sendiri. Minimal bisa 50 persen saja dari kebutuhan beras kota ini”.

“Apakah tanah kita bisa sesubur daerah sebelah?,” tanya Abe.

“Bisa saja. Semua sudah dikaji. Kendati mungkin hasilnya tak sebagus daerah sebelah,” jawab Sultan.

“Sudah ada lokasinya? Rencananya dimana?”. Abe begitu antusias.

Henry sebetulnya sudah tahu. Soal rencana pembukaan lahan 1.000 hektare tersebut. Tapi ia lebih memilih diam. Mengikuti dulu alur obrolan saat itu.

“Ada beberapa yang sudah disurvei. Di wilayah Timur dan Utara. Rencana kita akan buka lahan 1.000 hektare,” timpal Khairul, Sesepuh Bidang Pertanian.

Khairul tampaknya lebih menguasai soal teknis. Ia lebih banyak menjelaskan kepada kaum Hermes. Sultan hanya sesekali saja menambahkan. Itupun tak banyak.

Obrolan pun menghangat. Abe dan 3 orang Hermes lainnya, terus mengajukan pertanyaan. Ini adalah kabar baik yang harus disampaikan kepada masyarakat. Kecuali Henry, yang sedari tadi masih saja menyimak. Sesekali asyik dengan telepon genggam miliknya.

Akhirnya semua terdiam. Pertanyaan kaum Hermes sudah habis terjawab. Sultan pun mempersilakan minum. Teh hangat sudah tersaji di meja. Kini giliran Henry bertanya. ”Ini kan program dua tahun lalu. Berarti lokasinya sudah ada ya?,” tanya Henry.

“Belum. Tadi kita sampaikan, masih kita survei,” Khairul langsung menjawab.

“Informasi yang saya dapat, lokasinya ada di Titik Jauh. Yang kemarin lahan itu terbakar?”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: