Kata Akademisi Teknik Kimia Soal Kualitas BBM di Balikpapan: 3 Hal Ini Harus Diperiksa Berkala

Kata Akademisi Teknik Kimia Soal Kualitas BBM di Balikpapan: 3 Hal Ini Harus Diperiksa Berkala

Kegiatan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di salah satu SPBU yang ada di Balikpapan.-chandra/disway-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Keluhan mengenai dugaan penurunan performa kendaraan setelah mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Balikpapan semakin marak.

Rizky Ginting, akademisi Teknik Kimia dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK), mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama dari masalah ini adalah kontaminasi bahan bakar.

"Penurunan performa kendaraan bisa terjadi karena adanya kontaminasi bahan bakar di SPBU, baik oleh air, tanah, maupun hidrokarbon berat," ujarnya saat dikonfirmasi Nomorsatukaltim, Jumat (4/4/2025).

BACA JUGA:Warga Bisa Menggugat! Pakar Unmul Beberkan Opsi Hukum soal BBM Bikin Kendaraan Rusak

Lebih lanjut, Rizky menekankan bahwa penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan (RON) yang tidak sesuai dengan rasio kompresi mesin, juga dapat berdampak signifikan pada kinerja kendaraan.

Menurutnya, dampak dari kontaminasi ini tidak hanya terbatas pada penurunan performa mesin.

“Konsumen berpotensi mengalami kerugian materi akibat biaya servis kendaraan dan penggantian suku cadang,” tuturnya.

Fenomena yang lebih mengkhawatirkan adalah laporan mengenai bahan bakar yang bercampur dengan lumpur. Yang ditemukan beberapa waktu lalu di sejumlah daerah di Kaltim.

BACA JUGA:Hari Lebaran Motor Warga Balikpapan Mogok Setelah Isi BBM di SPBU, Pertamina Tunggu Sampel

Dari hal tersebut, Rizky menegaskan bahwa lumpur adalah kontaminan yang sangat berbahaya karena tidak dapat terbakar di dalam mesin.

"Jika lumpur masuk ke dalam mesin, filter akan tersumbat dan menyebabkan motor menjadi brebet. Akibatnya, kendaraan tidak mendapatkan tenaga optimal," jelasnya.

Proses kompresi bahan bakar menjadi terhambat akibat filter yang tersumbat, dan hal ini berpotensi merusak mesin kendaraan.

Meskipun demikian, Rizky menyebutkan bahwa pemisahan bahan bakar yang tercampur lumpur masih memungkinkan jika kontaminasi terjadi di tangki SPBU.

“Lumpur dapat diendapkan di dasar tangki sebelum bensin diambil kembali dan ditambahkan zat pemisah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: