Bankaltimtara

Prasasti Yupa Asal Muara Kaman Diusulkan Jadi Memory of the World UNESCO, Bukti Peradaban Tertua Nusantara

Prasasti Yupa Asal Muara Kaman Diusulkan Jadi Memory of the World UNESCO, Bukti Peradaban Tertua Nusantara

Prasasti Yupa asal Muara Kaman, Kukar diusulkan jadi Memory of World UNESCO.-Antara-

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Upaya menjadikan Prasasti Yupa dari Muara Kaman sebagai warisan dokumenter dunia terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Pengusulan Prasasti Yupa melalui program Memory of the World (MoW) UNESCO dinilai menjadi langkah penting dalam memperkenalkan kembali peradaban tertua Nusantara ke panggung dunia.

Dosen Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman, Sainal menyampaikan dukungannya terhadap langkah pemerintah melalui Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang tengah memperjuangkan pengakuan tersebut.

“Saya sangat setuju dengan pengusulan Prasasti Yupa menjadi Memory of the World,” ujarnya saat dihubungi NOMORSATUKALTIM, pada Kamis 16 Oktober 2025.

BACA JUGA: Menelusuri Bunker Jepang di Manggar Baru Balikpapan, Jejak Bangunan Bersejarah yang Sempat Hilang

Menurutnya, Prasasti Yupa bukan sekadar peninggalan sejarah, melainkan bukti nyata lahirnya peradaban tertua di Nusantara.

Lebih dari artefak kuno, Yupa menjadi saksi kebesaran bangsa Indonesia sekaligus bagian penting dari warisan dunia yang perlu dilestarikan.

“Prasasti Yupa merupakan tonggak bersejarah dalam upaya mengangkat warisan tertulis tertua di Nusantara,” jelasnya.

Sainal menuturkan, Yupa menandai masa peralihan dari zaman pra-sejarah ke masa sejarah ketika masyarakat mulai mengenal tulisan dan sistem pemerintahan.

BACA JUGA: Rawat Kawasan Pusat Seni dan Revitalisasi Bangunan Bersejarah, Wujud Komitmen Lestarikan Budaya Lokal

Melalui peninggalan ini, tampak bahwa wilayah Kutai telah memiliki peradaban maju yang berakar pada budaya maritim dan interaksi global.

“Artefak ini memberikan informasi penting tentang hubungan maritim masyarakat Nusantara di kancah dunia, terutama kontak budaya dengan India,” paparnya.

Ia menilai, pengusulan Prasasti Yupa sebagai Memory of the World merupakan bentuk keseriusan pemerintah Indonesia dalam menjaga jejak sejarah bangsa.

“Pengakuan ini bukan hanya tentang benda purbakala, tapi tentang identitas bangsa yang lahir dari akar sejarahnya sendiri,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: