Manfaat dan Khasiat Puasa Syawal bagi Tubuh Usai Dihajar Menu Lebaran
Ilustrasi hidangan lebaran. --
Menurut Yuhansyah yang juga seorang Apteker dan Pegiat Kajian Farmasi ini menerangkan, penjelasan tentang hari ketujuh saat imunitas meningkat relevan dengan khasiat puasa 6 hari di bulan Syawal. O
leh karena itu, hendaknya kaum muslimin tidak melewatkan kesempatan ini sebagai sarana meningkatkan imunitas.
Sekiranya bisa dilakukan berturut-turut, maka puasa Syawal 6 hari akan sangat optimal. Namun, apabila tidak bisa berturut-turut, manfaatnya tetap dapat memberikan bekal imunitas yang cukup untuk menghadapi bulan-bulan berikutnya.
BACA JUGA:Ketika Presenter Ngopi Sore Maknai Halalbihalal Pasca Lebaran
Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh Wei dan timnya yang berasal dari University of Southern California berkolaborasi dengan salah satu institut kanker di Milan.
Dalam penelitiannya, ada 100 sukarelawan sehat yang dilibatkan dan menjalani puasa intermitten dengan durasi atau lama waktu yang mendekati waktu puasa Syawal.
Meskipun tidak sama persis dengan puasa Syawal, tetapi hasilnya mirip dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di Osaka.
Dia mengatakan bahwa diet yang diatur seperti puasa bekerja sebagian besar dengan mengaktifkan sel induk darah, yang memperkuat kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah putih yang melawan infeksi.
Itu terjadi bukan selama siklus puasanya tetapi ketika makan normal dilanjutkan. Pengaturan waktu puasa ini juga mempromosikan proses pembersihan sel yang disebut autophagy.
Pada proses autophagy, sel memakan bagiannya sendiri yang rusak dan selanjutnya digantikan oleh komponen fungsional yang baru (Wei dkk, 2017, Fasting-mimicking diet and markers/risk factors for aging, diabetes, cancer, and cardiovascular disease, Science Translational Medicine, 9: halaman 1-12).
Jika dikaitkan dengan puasa Syawal dan hasil penelitian sebelumnya di Osaka, penelitian Wei dan timnya sama-sama membuktikan bahwa puasa dengan jumlah hari tertentu ternyata berefek jangka panjang.
Setelah orang yang berpuasa dengan jumlah hari tertentu, yaitu 5-7 hari, kemudian menghentikan puasanya, barulah efek terhadap kesehatan muncul dan bisa dirasakan.
Hal ini sangat relevan dengan puasa Syawal yang berjumlah 6 hari karena masuk dalam rentang 5-7 hari sebagaimana penelitian tersebut.
Lebih lanjut hasil penelitian Wei dan timnya tersebut mengungkapkan kemungkinan puasa dapat meningkatkan peluang umur panjang.
BACA JUGA:Waspada, Penyakit Ini Sering Muncul Saat Lebaran
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
