Desa Swarga Bara Prioritaskan Kesehatan dan UMKM Tahun 2025
-Kades Desa Swarga Bara, Wahyuddin Usman. (Sakiya/Disway)-
KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Desa Swarga Bara menegaskan bahwa fokus penggunaan Dana RT tahun 2025 tidak lagi didominasi pembangunan fisik semata. Kepala Desa Swarga Bara, Wahyuddin Usman, menyampaikan bahwa sektor kesehatan masyarakat dan penguatan usaha mikro kini menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan oleh seluruh RT dalam menyusun usulan program.
Menurut Wahyuddin, pola pikir masyarakat selama ini masih terpaku pada perbaikan infrastruktur. Padahal, ia menilai bahwa kondisi kesehatan dan ketahanan ekonomi warga jauh lebih menentukan keberhasilan pembangunan desa.
“Saya selalu ingatkan, pembangunan itu bukan hanya soal bangunan. Yang kita kejar adalah kesejahteraan manusia,” ucapnya saat di temui di kantornya, Minggu 16 November 2025.
Ia menambahkan bahwa program kesehatan Masyarakat mulai dari penyediaan sarana penunjang hingga kegiatan edukasi harus menjadi perhatian khusus. “Kalau warganya sehat, maka aktivitas sosial dan ekonomi akan berjalan lebih baik,” katanya menegaskan pentingnya sektor tersebut.
Di sisi lain, Dana RT tahun ini memberikan peluang lebih luas bagi masyarakat untuk mengembangkan UMKM. Desa kini memperbolehkan pembelian alat-alat pendukung usaha, sesuatu yang belum dilakukan pada tahun sebelumnya.
“Sekarang RT boleh mengusulkan alat UMKM. Mixer, peralatan masak, bahkan alat sederhana pun bisa selama mendukung peningkatan ekonomi,” jelas Wahyuddin.
Permintaan yang beragam dari warga diakuinya sebagai hal wajar dan merupakan cermin kebutuhan masyarakat. Ia sempat menanggapi dengan ringan bahwa beberapa usulan unik membuat suasana diskusi menjadi lebih hidup.
“Ada usulan yang membuat kami tertawa, tapi tetap kita pertimbangkan karena itu bagian dari pemberdayaan,” ujarnya.
Meski demikian, Wahyuddin menegaskan bahwa setiap usulan harus tetap mengikuti aturan yang berlaku. Program yang diajukan RT harus tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata.
“Kita tetap berpegang pada regulasi. Jangan sampai anggaran digunakan untuk hal-hal di luar ketentuan,” katanya.
Ia berharap kolaborasi antara RT, masyarakat, dan pemerintah desa dapat menciptakan program yang lebih komprehensif dan mengedepankan kebutuhan dasar warga. Menurutnya, keberhasilan pembangunan desa tidak hanya diukur dari infrastruktur, tetapi juga dari kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan mandiri.
“Kalau ekonomi dan kesehatan warga kuat, pembangunan fisik akan mengikuti dengan sendirinya,” tutup Wahyuddin.(Sakiya Yusri/Adv)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
