Sekolah Rakyat Hanya untuk 2 Kelompok Ini: Ijazah Masuk Kurikulum Nasional
Gedung BPMP Kaltim yang akan dipinjamkan menjadi sekolah rakyat.-Mayang/Disway Kaltim-
BACA JUGA:Andi Harun Tegaskan Penundaan Sekolah Rakyat Hanya Masalah Teknis
- Verifikasi lapangan untuk memastikan kondisi ekonomi calon siswa.
- Pemetaan akademik, kesehatan, dan psikologis untuk menyesuaikan kebutuhan belajar.
Dengan demikian, anak-anak yang benar-benar membutuhkan bantuan bisa mendapatkan kesempatan ini tanpa hambatan birokrasi yang rumit.
Target Pembangunan dan Dukungan Pemerintah
BACA JUGA:Peluncuran Sekolah Rakyat di Samarinda Mundur, Renovasi dan Fasilitas Belum Rampung
Pemerintah berencana membangun 200 Sekolah Rakyat di berbagai daerah. Rinciannya:
- 100 sekolah dibangun melalui APBN dengan dukungan KemenPU.
- 100 sekolah lainnya dikembangkan melalui kerja sama dengan swasta, dibantu oleh KemenBUMN dan Mensesneg.
Ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam memastikan program ini bisa menjangkau lebih banyak anak di seluruh Indonesia.
Kurikulum Sekolah Rakyat Fleksibel dan Berfokus pada Kebutuhan Siswa
Meski mengacu pada Kurikulum Nasional, Sekolah Rakyat juga menerapkan pendekatan Multi Entry-Multi Exit. Artinya, siswa bisa belajar sesuai dengan kemampuan mereka, dengan penekanan pada:
BACA JUGA:Pionir Kaltim, Samarinda Pastikan Sekolah Rakyat Berlanjut
- Kesiapan fisik
- Kondisi psikologis
- Kemampuan akademik
Dengan sistem ini, setiap anak mendapat perhatian khusus agar bisa berkembang optimal sebelum melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Dukung Pembelajaran dengan Teknologi Digital
BACA JUGA:Lima Sekolah Rakyat Dibangun di Kaltim Tahun Ini, Kelayakan Bangunan Ditentukan Kementerian PU
Agar proses belajar lebih efektif, Sekolah Rakyat menggunakan Learning Management System (LMS).
Sistem ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap kegiatan belajar dan administrasi sekolah, sehingga memastikan transparansi dan kualitas pendidikan tetap terjaga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: disway.id

