Bankaltimtara

Banjir Rendam Permukiman di Mahulu, Ratusan Jiwa Terdampak

Banjir Rendam Permukiman di Mahulu, Ratusan Jiwa Terdampak

Takut terendam banjir, buku-buku di SDN 006 Matalibaq, Mahulu terpaksa dipindah ke tempat yang lebih tinggi..-istimewa-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) selama beberapa hari ini menyebabkan permukiman warga terdampak banjir akibat luapan air Sungai Mahakam.

Banjir tersebut akibat derasnya pasokan air dari beberapa anak sungai dari wilayah hulu. Bahkan sebelumnya kampung-kampung di wilayah hulu ikut terdampak seperti di wilayah Kecamatan Long Pahangai. Namun air perlahan surut, dan selanjutnya menggenangi permukiman di wilayah hilir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu melaporkan wilayah yang sangat terdampak saat ini yakni permukiman warga di Kecamatan Laham dan Long Hubung.

Kepala Pelaksana BPBD Mahakam Ulu, Agus Darmawan menjelaskan, banjir Mahakam Ulu merendam kampung-kampung di sepanjang bantaran sungai, di antaranya Kampung Matalibaq, Long Hubung, Datah Bilang, Mamahak Teboq, serta beberapa titik di Kecamatan Laham dan Long Bagun.

BACA JUGA: Kemarau Tiba, Sungai Mahakam Surut, Warga Mahulu Kesulitan Dapat Bahan Pokok dan BBM

BACA JUGA: Mahulu Krisis Tenaga Penyuluh KB, 1 Orang Melayani 30 Desa

“Di Kampung Matalibaq, tercatat sekitar 224 rumah terdampak dengan lebih dari 300 KK atau 1.056 jiwa. Air sempat mencapai ketinggian 2,5–3 meter di beberapa RT, namun saat ini mulai berangsur surut,” ungkap Agus, Minggu 14 September 2025.

Selain rumah warga, sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah juga ikut terdampak. Kemudian akses jalan di sejumlah kampung juga terendam dengan ketinggian 0,5–1 meter.

Meski demikian, BPBD memastikan tidak ada korban jiwa maupun warga yang hilang. Bahkan hingga kini, belum ada laporan adanya warga yang mengungsi, meski sebagian warga mengungsi sementara ke rumah kerabat di lokasi yang lebih aman.

Upaya penanganan terus dilakukan. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama aparat kampung dan TNI-Polri mendistribusikan bantuan logistik darurat berupa mie instan, selimut, matras, dan kebutuhan mendesak lainnya.

BACA JUGA: Sungai Mahakam Surut, Harga Beras di Long Apari Mahulu Tembus Rp 1 Juta

BACA JUGA: Upaya Mengurangi Pasokan dari Luar Daerah, Mahulu Kembangkan Pertanian Terpadu

Koordinasi juga dilakukan dengan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan perangkat desa untuk membuka posko siaga serta menyiapkan dapur umum darurat bila diperlukan.

BPBD juga menegaskan kebutuhan mendesak saat ini adalah pendataan kerusakan fisik rumah, validasi data korban terdampak, serta kesiapan tambahan perahu dan personel evakuasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: