Cap Jempol Stunting, Inovasi DPPKB Kutim Tekan Keluarga Berisiko Stunting
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi.-(Disway Kaltim/ Sakiya)-
Program Cap Jempol Stop Stunting juga dirancang untuk memperkuat sinergi pembangunan daerah. Setiap OPD akan berkontribusi sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam mendukung upaya pencegahan Stunting.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap program yang berjalan memiliki dampak terhadap peningkatan kualitas keluarga di Kutai Timur,” katanya.
BACA JUGA: Pernikahan Dini Jalur Adat Jadi Sorotan DPRD Kutai Barat, Stunting Tak Kunjung Reda
BACA JUGA: Ketua DWP Kutim Jadi Orang Tua Asuh Balita Stunting
Dalam peluncuran program yang dijadwalkan pada 27 Oktober mendatang, rencananya akan hadir Staf Khusus Kepresidenan dan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Kehadiran keduanya diharapkan memberi dukungan moral dan memperkuat sinergi lintas sektor.
Junaidi menyebut, kehadiran pejabat pusat dan provinsi juga menjadi bentuk pengakuan terhadap inovasi yang dilakukan Kutai Timur dalam menangani stunting.
Ia berharap program ini bisa menjadi model bagi daerah lain di Kalimantan Timur bahkan secara nasional.
BACA JUGA: Kutim Buktikan Stunting Bisa Dikendalikan, Turun 8,4 Persen dalam Setahun
BACA JUGA: Pemkab Berau Alokasikan Anggaran Rp178 Miliar untuk Percepatan Penanganan Stunting
“Semoga Cap Jempol Stop Stunting dapat menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi bisa menurunkan angka stunting dan melahirkan generasi Kutim yang lebih sehat,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
