Kutim Matangkan Kesiapan Menuju Pertanian Modern, STIPER dan Pemda Siap Berkolaborasi
Ketua STIPER, Ismail Fahmi (kiri) dan Kabid Holtikultura Kutim, Wahyudi Noor (kanan).-Sakiya Yusri-Disway Kaltim
Namun, potensi itu akan sulit terwujud bila tidak disertai dengan sumber daya manusia yang mumpuni.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Holtikultura, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP), Wahyudi Noor menjelaskan bahwa pemerintah daerah juga serius mengembangkan lahan pertanian.
BACA JUGA:11 Instansi di Kutim Belum Penuhi Standar Keterbukaan Publik, Mahyunadi: Akan Kami Evaluasi
“Lahan pertanian untuk padi sawah berdasarkan LP2B itu sekitar 2.600 hektar. Namun itu akan terus di kembangkan sesuai dengan program 50 unggulan Bupati yah, tentu saja 10.000 hektar. Tapi itu bukan sawah semua. Tapi itu pertanian dalam artian luas, Tapi target kita adalah 20.000 hektar nantinya,” ungkapnya.
Ia mengingatkan, sebelum berbicara jauh mengenai pertanian modern, ada beberapa persoalan krusial yang harus diselesaikan lebih dulu.
Mulai dari ketersediaan lahan yang clean and clear, kemudian sumber daya petaninya, termasuk juga penguatan pertanian modern.
Menurutnya, definisi petani modern bukan hanya tentang cara bertani dengan alat canggih, tetapi juga mencakup seluruh rantai produksi.
“Petani modern itu bukan hanya cara bertaninya. Tapi juga sampai ke pengolahan pasca panen, sampai ke pemasarannya harus modern,” tegasnya.
Lebih jauh, ia mencontohkan, saat ini teknologi sudah mulai diterapkan dalam praktik pertanian di Kutim.
Mulai dari internet of things (IoT), peralatan yang disesuaikan dengan karakteristik lahan, hingga penggunaan drone untuk penyiraman secara bertahap.
“Pasca panennya nanti kita juga harus bisa memulai packaging yang bagus, kualitas produk yang terjaga, sampai dengan pemasaran yang sudah mulai online,” tambahnya.
Menurutnya, semua ini akan lebih mudah tercapai jika ada sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan legislatif. Agar pertanian modern di Kutim bisa benar-benar terwujud.
“Pemerintah harus selalu support terhadap petani modern, baik dari sisi kebijakan maupun fasilitasi,” tutupnya.
BACA JUGA: Tak Ada Jembatan Penyeberangan, DPRD Samarinda Usulkan Buat Pelican Crossing di Jalan Juanda
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
