Bankaltimtara

Dinsos Kutim Siapkan Rumah Perlindungan Sosial, Fasilitasi Pembinaan Manusia Jalanan

Dinsos Kutim Siapkan Rumah Perlindungan Sosial, Fasilitasi Pembinaan Manusia Jalanan

Ilustrasi rumah perlindungan sosial.--

KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Dinas Sosial (Dinsos) Kutim menyiapkan Rumah Perlindungan Sosial (RPS) dalam menangani manusia jalanan.

Seperti gelandangan dan pengemis (gepeng), yang kerap terjaring dalam operasi penertiban. Hal itu disampaikan Kepala Dinsos Kutim, Ernata Hadi Sujito.

Menurutnya, RPS disiapkan sebagai tempat penampungan sementara yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dasar untuk menunjang kehidupan penghuni selama masa pembinaan.

Setiap individu yang terjaring razia oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan langsung dibawa ke RPS untuk menjalani proses pemulihan dan pendampingan sosial.

“Berapapun hasil razia dari Satpol, selalu kami tampung. Kita backup semuanya. Mereka kita tempatkan di RPS, diberikan pembinaan secara menyeluruh. Kami sediakan makan tiga kali sehari, kebutuhan kesehatannya pun kami tanggung sepenuhnya,” kata Ernata, Minggu 20 Juli 2025.

BACA JUGA:Ganti Rugi Belum Dibayarkan Sejak 2010, Ahli Waris Pemilik Lahan Blokir Jalan Gang di Kutim

Ia menjelaskan bahwa pendekatan yang diterapkan di RPS bersifat personal dan menyesuaikan dengan kondisi serta latar belakang masing-masing individu.

Dinsos Kutim berupaya untuk tidak hanya menyediakan kebutuhan dasar, tetapi juga mengembalikan martabat para manusia jalanan melalui pembinaan berkelanjutan.

“Pendekatan kita individual. Untuk usia produktif, terutama remaja, kami arahkan untuk mengikuti pelatihan keterampilan yang sesuai dengan minat dan potensi mereka. Tujuannya agar mereka bisa hidup mandiri dan tidak kembali ke jalan,” jelasnya lebih lanjut.

Program pelatihan tersebut, mencakup berbagai bidang keterampilan, seperti menjahit, tata boga, pertukangan, hingga pelatihan wirausaha.

BACA JUGA:Sukses Gelar MTQ Tingkat Provinsi, Kutim Tuai Apresiasi dari Wakil Gubernur Seno Aji

Sementara bagi kelompok lanjut usia (lansia) yang terjaring, penanganan dilakukan dengan pendekatan berbeda.

Jika tidak memiliki keluarga atau kondisi fisik yang sudah tidak memungkinkan untuk hidup mandiri, maka lansia akan dirujuk ke panti jompo agar bisa mendapat perawatan secara layak.

“Orang tua itu biasanya hanya butuh makanan yang cukup, pakaian yang bersih, dan jaminan kesehatan. Jadi, kami tempatkan mereka di panti jompo agar kebutuhannya dapat terpenuhi secara berkesinambungan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: