DPPKB Kutim Gelar Upacara Harganas ke-32 Tahun, Semangat Bangun Bangsa dari Keluarga

Selain itu, terdapat program TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak), yang menyediakan fasilitas penitipan anak berbasis komunitas dengan standar keamanan dan pengasuhan yang memadai. 

Program ini hadir sebagai respons atas kebutuhan keluarga urban terhadap tempat penitipan anak yang aman dan edukatif.

BACA JUGA: Dukung Pemekaran Kutai Utara, Mahyunadi Akan Konsolidasikan Tim

BACA JUGA: Komisi C DPRD Dorong Pembangunan Jembatan Timbang di Kutim

Selanjutnya Program GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia) juga digagas untuk mengembalikan peran ayah sebagai figur pengasuh aktif dalam keluarga. 

Diharapkan, keterlibatan ayah dalam pengasuhan tidak lagi menjadi pilihan, tetapi menjadi kewajiban moral dan sosial.

Sementara itu Program Lansia Berdaya menghadirkan ruang partisipasi aktif bagi para lanjut usia dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. 

Program ini menegaskan bahwa lansia bukan beban, melainkan aset sosial yang perlu diberdayakan dan dihargai.

BACA JUGA: Aturan Baru Kemenaker Belum Berlaku di Kutim, Disnakertrans Masih Menunggu Surat Edaran

BACA JUGA: Masuk Kategori 5 Terburuk Pengelolaan Sampah di Kalimantan Timur, Pemkab Kutim Siap Berbenah

Di tengah perkembangan teknologi digital, BKKBN juga memperkenalkan SuperApps Keluarga, merupakan sebuah aplikasi terpadu yang menyediakan layanan informasi, konsultasi, dan data keluarga. 

Aplikasi ini menjadi jembatan antara keluarga dan berbagai layanan negara dalam satu platform.

“Kami percaya, teknologi bukan untuk menjauhkan, melainkan untuk mendekatkan. SuperApps Keluarga hadir agar informasi, layanan, dan perlindungan keluarga bisa diakses lebih mudah dan cepat,” ujar Junaidi.

Meski hujan membasahi bumi pagi itu, semangat para pegawai DPPKB dan peserta upacara tidak surut. 

BACA JUGA: Bupati Kutim Sebut Gebyar Koperasi 2025 Jadi Mementun Bangkitnya Ekonomi Kerakyatan

Sumber: