Bankaltimtara

Komisi C DPRD Dorong Pembangunan Jembatan Timbang di Kutim

Komisi C DPRD Dorong Pembangunan Jembatan Timbang di Kutim

Anggota Komisi C DPRD Kutim, Pandi Widiarto mendorong realisasi rencana pembangunan jembatan timbang.-(Disway Kaltim/ Sakiya)-

KUTAI TIMUR, NOMORSATUKALTIM - Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus mendorong percepatan pembangunan Jembatan Timbang di sejumlah titik strategis. 

Langkah ini dinilai sebagai solusi konkret untuk menekan tingkat kerusakan jalan yang kian parah akibat maraknya kendaraan overdimensi dan overload (ODOL) yang melintas tanpa pengawasan maksimal.

Anggota Komisi C DPRD Kutim dari Fraksi Demokrat, Pandiwiarto menilai pembangunan jembatan timbang sangat mendesak mengingat tingginya lalu lintas kendaraan berat yang masuk ke wilayah Kutim.

“Kalau kita lihat di lapangan, kendaraan roda 10 yang seharusnya hanya lewat malam hari, nyatanya banyak yang melintas sejak pagi atau sore. Ini tidak ada pengawasan yang kuat,” ungkapnya, Jumat 27 Juni 2025.

BACA JUGA: Kendaraan ODOL Rusak Infrastruktur Jalan, Dishub Kutim Usulkan Pembangunan Jembatan Timbang

BACA JUGA: Jembatan Timbang di Kuaro Belum Berfungsi Maksimal, Kendaraan Kelebihan Muatan Tak Bisa Ditindak

Menurutnya, jembatan timbang bukan hanya infrastruktur pelengkap, melainkan kunci pengawasan muatan kendaraan. 

Namun, ia menekankan pentingnya sistem yang mendukung agar jembatan timbang tidak hanya menjadi formalitas.

“Jangan sampai jembatan timbang hanya dibangun lalu dibiarkan. Harus ada sistem dan pengawasan yang berjalan. Penegakan aturan harus tegas juga,” tegas Pandiwiarto.

Ia menyebut, kerusakan jalan yang cepat terjadi meski baru dibangun merupakan dampak langsung dari kendaraan bermuatan berlebih yang melintas tanpa kontrol.

BACA JUGA: Pemkab Kutim Klarifikasi Status Aset di Jakarta Selatan: Belum Resmi Milik Daerah

BACA JUGA: Resmikan Jembatan Ring Road II, Bupati Kutim: Insfrastruktur sebagai Fondasi Kemakmuran

“Jalan dibangun dengan biaya ratusan miliar, tapi dalam satu tahun sudah rusak. Itu karena tidak ada filter di awal, padahal jembatan timbang seharusnya jadi penyaring pertama,” tambahnya.

Pandiwiarto mengungkapkan, berdasarkan data dari Dinas Perhubungan, setidaknya 2 titik jembatan timbang direncanakan dibangun, yakni di wilayah Teluk Pandan dan perbatasan Berau.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: