Disambut Haru di Pelabuhan Melak, 47 Jamaah Haji Kutai Barat Tiba dengan Selamat

KUBAR, NOMORSATUKALTIM – Suasana haru dan syukur menyelimuti Pelabuhan Melak, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), saat sebanyak 47 jamaah haji disambut langsung oleh Wakil Bupati Kubar, H. Nanang Adriani. 

Kepulangan mereka, pada Rabu, 9 Juli 2025, menjadi penantian yang ditunggu-tunggu keluarga dan masyarakat, setelah lebih dari sebulan menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Penyambutan yang dilaksanakan secara terbuka itu turut dihadiri Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Erick Viktory; Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rakhmat; Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kubar, Johan Marpaung; sejumlah kepala perangkat daerah, dan perwakilan instansi terkait lainnya.

Kedatangan para tamu Allah melalui jalur sungai ini melengkapi jumlah total jamaah haji Kutai Barat tahun 2025 yang berjumlah 83 orang. 

Sebagian di antaranya telah lebih dahulu kembali melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, Bandara APT Pranoto Samarinda, dan jalur darat menuju Muara Pahu. 

Sementara itu, 47 orang lainnya memilih jalur sungai dan tiba di Pelabuhan Melak.

BACA JUGA: Kemenag Berau Singgung 'Porsi Batu' saat Tanggapi Isu Pemangkasan Kuota Haji

Dalam sambutannya, Wakil Bupati H. Nanang Adriani menyampaikan rasa syukur yang dalam atas keselamatan para jamaah. 

Ia mengatakan bahwa kehadiran kembali para jamaah di kampung halaman membawa kebahagiaan bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kutai Barat.

“Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah SWT atas kepulangan seluruh jamaah haji kita dalam keadaan sehat walafiat. Ini adalah nikmat yang luar biasa, karena menjalani ibadah haji bukan hanya butuh fisik yang kuat, tetapi juga keteguhan niat dan mental yang kokoh,” tutur Nanang dalam pidatonya di pelabuhan.

Ia menyampaikan apresiasi kepada para jamaah karena telah menjaga nama baik Kutai Barat selama berada di Tanah Suci. 

Ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan menjalankan ibadah haji harus disempurnakan dengan menjaga kemabruran setelah pulang ke tanah air.

“Menjadi haji yang mabrur bukan semata soal menyelesaikan rangkaian rukun haji. Tapi bagaimana perubahan perilaku kita setelah kembali ke lingkungan masyarakat. Semoga semangat dan nilai-nilai yang diperoleh selama berhaji dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi teladan dan sumber inspirasi di tengah masyarakat,” kata Nanang.

BACA JUGA: 152 Jamaah Haji Berau Kembali ke Bumi Batiwakkal Disambut Isak Haru, 4 Jamaah Ikut Kloter 15

Sumber: