MTQ Kaltim 2025 Resmi Dibuka Gubernur Rudy, Syiar Islam Sekaligus Gerakkan Ekonomi Warga

Kaltim pernah menjadi juara umum MTQ Nasional tahun 1976, dan kembali mengulang prestasi tersebut pada 2024 saat menjadi tuan rumah. 

Di level internasional, nama-nama seperti Imranul Karim dan Muhammad Haikal juga sukses mengharumkan Indonesia melalui cabang tafsir dan hafalan di berbagai ajang.

BACA JUGA: Jelang MTQ Kaltim XLV, Satpol PP Kutim Perketat Ketertiban Umum

BACA JUGA: Bupati Lepas 58 Kafilah, Kukar Targetkan Juara Umum di MTQ ke-45 Kaltim

Tahun ini, sebanyak 950 peserta dari 10 kabupaten dan kota mengikuti MTQ di Kutim, yang terbagi dalam 11 majelis lomba dengan 9 cabang musabaqah. 

Mulai dari tilawah, tahfidz, tafsir, fahmil Qur’an, syarhil Qur’an, hingga kaligrafi dan karya tulis ilmiah Al-Qur’an. 

Yang membedakan MTQ ke-45 ini adalah kehadiran 22 dewan hakim dan penitera tingkat nasional serta penerapan penuh sistem digital e-MTQ, termasuk untuk pendaftaran, pengelompokan cabang, dan sistem penilaian (e-scoring). 

“Ini adalah bentuk penyesuaian kita terhadap era digital, transparan dan akuntabel,” jelas Sri Wahyuni.

BACA JUGA: 53 Kafilah Paser Dilepas untuk Mengikuti MTQ Ke-45 Kaltim di Kutim

BACA JUGA: MTQ ke-45 Kaltim Tinggal 12 Hari Lagi, LPTQ Matangkan Persiapan

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada daerahnya sebagai tuan rumah. 

Ia menegaskan bahwa pemerintah dan masyarakat Kutim siap memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh tamu dan peserta MTQ. 

“Menjadi tuan rumah MTQ adalah kehormatan besar bagi kami. Semoga pelayanan dan kenyamanan yang kami berikan memberi kesan positif dan membekas di hati seluruh tamu,” ujarnya.

Lebih dari itu, Bupati menekankan bahwa penyelenggaraan MTQ di Kutim juga menjadi sarana untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. 

BACA JUGA: 2 Putra Daerah Kaltim Raih Juara pada MTQ Internasional ke-4 di Jakarta

Sumber: