180 KTPA Dibentuk, Budaya Membakar Lahan Jadi Tantangan Pengendalian Karhutla di Kaltim
Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Disbun Kaltim, Asmialda.-(Disway Kaltim/ Salsa)-
BACA JUGA: Baru 30 Persen Perusahaan Sawit Tergabung GAPKI, Ini Dampaknya bagi Mitigasi Karhutla
Asmialda menjelaskan, selain brigade, Permentan dan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2018 juga mewajibkan pembentukan Kelompok Tani Peduli Api di tingkat desa.
"Kelompok tani ini dimitrakan dengan perusahaan terdekat. Karena kalau kebakaran terjadi di desa, biasanya juga berdampak ke perusahaan, dan sebaliknya," terangnya.
Ia menuturkan, hingga Juni 2025 sudah terbentuk 180 KTPA di Kalimantan Timur.
Sementara, Kabupaten Kutai Kartanegara telah menjadi wilayah dengan jumlah kelompok terbanyak.
BACA JUGA: Terjadi Karhutla di Muara Badak, Penyebab Belum Diketahui
"Ada 56 kelompok, sedangkan di Berau ada 31 kelompok. Rata-rata, setiap kelompok beranggotakan 15 orang," ungkapnya.
Meski lembaga pengendalian kebakaran sudah terbentuk di banyak titik, Asmialda menegaskan kebakaran masih kerap terjadi akibat perilaku masyarakat.
"Dalam tiga tahun terakhir, di lahan perkebunan perusahaan hampir tidak ada kebakaran. Namun 90 persen penyebab kebakaran berasal dari aktivitas manusia, seperti pembukaan lahan atau puntung rokok di musim kemarau," bebernya.
Ia pun mencontohkan kejadian kebakaran pada 2024 di Penajam Paser Utara. Diketahui, terjadi di lahan masyarakat, bukan di lahan perkebunan perusahaan.
BACA JUGA: Anomali Cuaca Akibat Perubahan Iklim, Kaltim Siaga Karhutla
"Tanahnya tanah mineral, bukan gambut, tapi kalau seminggu tidak hujan rumput kering cepat sekali terbakar," imbuhnya.
Asmialda mengunkapkan, untuk memperkuat kapasitas pencegahan, pihaknya secara rutin mengadakan sosialisasi, bimbingan teknis, dan pelatihan pengendalian karhutla.
"Dinas Perkebunan bekerja sama dengan Manggala Agni dan perusahaan perkebunan. Kalau kapasitas kabupaten terbatas, kami mengundang perwakilan ke provinsi," tambahnya.
Adapun dari total 180 KTPA, sekitar 88 kelompok sudah memiliki kemitraan resmi dengan perusahaan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

