Bankaltimtara

Rencana Israel Duduki Gaza Memicu Reaksi PBB, Berbagai Negara Turut Mengutuk Keras

Rencana Israel Duduki Gaza Memicu Reaksi PBB, Berbagai Negara Turut Mengutuk Keras

Kondisi di Gaza.-IST/Anadolu-

BACA JUGA: Israel Perintahkan Pengusiran Warga Palestina dari Gaza, Trump: Gencatan Senjata akan Segera Tercapai

Kementerian Luar Negeri Kuwait dalam pernyataan di pltform X mengatakan, keputusan Israel itu menghancurkan peluang tercapainya solusi 2 negara dan menghalangi pembentukan negara Palestina merdeka di perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Kementerian itu menyerukan "penghentian praktik-praktik tidak manusiawi, memastikan masuknya bantuan kemanusiaan dengan segera dan memadai ke Jalur Gaza, serta menghentikan kebijakan kelaparan dan pembersihan etnis."

Sementara Kementerian Luar Negeri Mesir menyebut langkah itu sebagai upaya untuk mengukuhkan pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina, melanjutkan "perang genosida" di Gaza, menyingkirkan semua landasan kehidupan bagi rakyat Palestina, serta merusak hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan membentuk negara merdeka.

Sementara itu, Australia, Jerman, Italia, Selandia Baru, dan Inggris "menolak dengan tegas" rencana Israel untuk menduduki Kota Gaza di Jalur Gaza, Palestina.

BACA JUGA: Raup Untung di Tengah Konfik, Ini Daftar Perusahaan yang Terlibat Mendukung Perang Israel di Gaza

Para menteri luar negeri (menlu) kelima negara itu menyebut operasi militer Israel itu akan "memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat parah, membahayakan nyawa para sandera, serta meningkatkan risiko pengungsian massal warga sipil."

Mereka menilai rencana itu berpotensi "melanggar hukum humaniter internasional" dan menegaskan bahwa "setiap upaya aneksasi atau perluasan permukiman melanggar hukum internasional."

Sebelumnya, Departemen Keamanan Israel pada Kamis 6 Agustus 2025 dilaporkan telah menyetujui rencana pendudukan Gaza sebagai bagian dari perluasan serangan militer Israel di wilayah kantong Palestina tersebut.

“Kami bermaksud mengambil alih seluruh wilayah Gaza,” ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada Fox News.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: