Bankaltimtara

Rencana Pembangunan Sekolah Rakyat Berau Terhambat Kontur Lahan

Rencana Pembangunan Sekolah Rakyat Berau Terhambat Kontur Lahan

Kepala Dinas Sosial Berau, Iswahyudi mengungkap kendala pembangunan Sekolah Rakyat di Gunung Tabur.-(Disway Kaltim/ Azwini)-

Selain persoalan teknis lahan, tantangan lain muncul dari sisi calon peserta didik. Meski data penerima manfaat kategori desil 1 dan 2 cukup banyak, tidak semua keluarga bersedia mengikuti program sistem sekolah berasrama tersebut.

“Dari data kami sejauh ini hanya sembilan yang bersedia. Ada yang anaknya mau, orang tuanya tidak mau, atau sebaliknya. Karena konsepnya boarding school, restu keluarga itu sangat menentukan,” jelas Iswahyudi.

BACA JUGA: Sulit Cari Lokasi Lahan Datar, Pembangunan Gedung Sekolah Rakyat di Kaltim Terhambat

BACA JUGA: Dirikan 165 Sekolah Rakyat, Pemerintah Ingin Hidupkan Harapan Baru bagi Anak Tak Mampu

Sementara itu, saat ini di Kaltim hanya Kota Samarinda yang sudah memiliki Sekolah Rakyat yang beroperasi. Sekolah di ibu kota provinsi itu berada di bawah koordinasi provinsi sehingga dapat menerima siswa dari seluruh kabupaten/kota.

Sebagai alternatif sementara, Berau telah mengirim 11 siswa ke SR Samarinda, 3 siswa tingkat SD dan 9 tingkat SMA. Namun satu siswa sempat hampir mengundurkan diri karena alasan keluarga.

“Kita inisiasi jangan keluar, karena kesempatan itu sangat langka. Kalau masuk SR itu, orang tua sudah merem saja, A sampai Z kebutuhan anak sudah diurus,” ucapnya.

Menurut Iswahyudi, keberadaan Sekolah Rakyat di Berau nantinya dapat menjadi solusi yang lebih dekat dan mungkin meningkatkan minat peserta karena orang tua dapat memantau anak tanpa harus bepergian jauh. Namun hingga kini, kesiapan lahan tetap menjadi faktor penentu.

BACA JUGA: Sekolah Rakyat Samarinda Fokus Mapping Bakat Siswa Lewat Tes Talent DNA

BACA JUGA: Model Pengelolaan Sekolah Rakyat Setara dengan Negara Maju

Hingga kini, Pemkab Berau masih menunggu arahan terbaru dari pemerintah pusat terkait tindak lanjut pembangunan. Jika ada persetujuan, daerah siap kembali mengupayakan penyempurnaan lahan sesuai standar.

“Kalau nanti pusat memberi informasi untuk dilanjutkan, kami siap. Tapi syarat lahan harus terpenuhi,” tegasnya.

Iswahyudi menambahkan, seluruh biaya pembangunan fisik, sarana prasarana, hingga pembiayaan tenaga pengajar akan ditanggung pemerintah pusat. Sementara peran daerah hanya menyiapkan lahan serta memenuhi aspek perizinan.

Sekolah Rakyat nantinya akan dirancang sebagai fasilitas pendidikan berasrama yang menyediakan jenjang SD hingga SMA bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Jika pembangunannya dapat direalisasikan, Berau menargetkan pembukaan 3 jenjang kelas di tahap awal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait