Bankaltimtara

ASN Menyusut Beban Kerja Meningkat, Wawali Balikpapan Ingatkan Birokrasi tak Bisa Pakai Pola Lama

ASN Menyusut Beban Kerja Meningkat, Wawali Balikpapan Ingatkan Birokrasi tak Bisa Pakai Pola Lama

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, saat diwawancara Nomorsatukaltim, Senin (17/11/2025).-(Disway Kaltim/ Salsa)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Wakil Wali Kota (Wawali) Balikpapan, Bagus Susetyo menyoroti persoalan klasik dalam tubuh birokrasi daerah, yaitu meningkatnya beban kerja dan lemahnya regenerasi aparatur sipil negara (ASN).

Bagus Susetyo menegaskan bahwa tuntutan pelayanan publik semakin tinggi, sementara jumlah ASN produktif semakin tergerus oleh pensiun dan keterbatasan rekrutmen.

Kondisi itu, sebutnya, harus direspons dengan peningkatan kualitas ASN, bukan sekadar mempertahankan rutinitas kerja.

"ASN tidak cukup hanya disiplin. Mereka harus adaptif, cerdas, dan peka terhadap dinamika masyarakat. Kualitas pelayanan tidak boleh stagnan," tegas Bagus, Senin (17/11/2025).

BACA JUGA: Wawali Balikpapan: Politik Seharusnya Menjadi Tempat Orang-Orang Baik Berperan

BACA JUGA: 713 PPPK dan 2 CPNS Balikpapan Resmi Terima SK, Wawali Ingatkan Kinerja akan Dievaluasi

Pernyataan itu disampaikan saat Pemkot Balikpapan merilis data penghargaan Satyalancana Karya Satya bagi 320 ASN, yang masing-masing telah mengabdi 10, 20, hingga 30 tahun. 

Dengan rincian sebanyak 8 ASN masa bakti 30 tahun, 28 ASN masa bakti 20 tahun, dan 284 ASN masa bakti 10 tahun.

Pada saat bersamaan, 12 ASN Balikpapan akan memasuki masa purna tugas pada 1 Desember 2025. Jumlah tersebut menambah panjang daftar pegawai yang meninggalkan birokrasi setiap tahun.

Di sejumlah perangkat daerah, terutama sektor teknis, kondisi ini berimbas pada menumpuknya beban kerja. Minimnya rekrutmen baru membuat pengisian posisi kunci terhambat, sementara tuntutan publik terhadap kecepatan dan transparansi layanan semakin tinggi.

BACA JUGA: Revisi UU ASN Masuk Prolegnas, Komite I DPD RI Tampung Aspirasi PPPK

BACA JUGA: Rakornas BPSDM 2025 Ungkap Tantangan Serius Kinerja ASN di Tengah Ambisi Indonesia 2045

Bagus menilai celah ini sebagai pekerjaan rumah besar. Penghargaan puluhan tahun masa bakti, katanya, adalah bukti pengabdian, tetapi tidak otomatis menjawab tantangan birokrasi modern.

"Tantangannya adalah relevansi. ASN harus siap menghadapi kota industri, kota global, dan daerah penyangga IKN. Pelayanan publik tidak bisa berjalan dengan pola lama," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait