Bankaltimtara

Pemkot Balikpapan Genjot 210 Bank Sampah, Optimalkan Hulu Hingga TPST

Pemkot Balikpapan Genjot 210 Bank Sampah, Optimalkan Hulu Hingga TPST

Salah satu lokasi Bank Sampah di Karang Rejo, Jalan Sulawesi.-Salsabila/Disway Kaltim-

DLH menargetkan 104 unit tambahan dapat terbentuk dalam waktu dekat. Namun, menurut Sudirman, tantangan di lapangan cukup besar.

BACA JUGA:Masih Puncak Kemarau Tapi Masih Hujan Deras? Begini Penjelasan BMKG

BACA JUGA:Ketua DPRD Balikpapan Tidak Sepakat Kenaikan PBB Dibebankan kepada Masyarakat

Mulai dari rendahnya kesadaran memilah sampah, keberlanjutan pengelolaan, hingga pemasaran hasil daur ulang.

"Pendirian bank sampah memerlukan komitmen kelompok masyarakat. Kami berupaya memfasilitasi agar dalam satu bulan ke depan, semua unit bisa terbentuk," ucapnya.

Selain bank sampah, penguatan juga dilakukan melalui pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

Tahun ini, satu TPST di kawasan Kota Hijau, Daksa, siap dioperasikan. Tahun 2026, rencana pembangunan mencakup tiga lokasi baru: Graha Indah, Telaga Sari, dan Kilometer 12 Pembibitan.

Skema yang disusun DLH yakni sampah yang sudah dipilah di bank sampah akan masuk ke TPST untuk diolah menjadi produk bernilai guna, sementara residu yang tidak bisa dimanfaatkan dikirim ke TPA.

Sudirman mengungkapkan bahwa upaya tersebut juga berkaitan dengan indikator penilaian Adipura.

BACA JUGA:1.000 Bandeng Gratis Torani jadi Rebutan Warga Balikpapan, Antrean Mengular Sejak Pagi

Untuk memperoleh penghargaan Adipura Kencana, minimal 50 persen sampah harus berkurang.

"Balikpapan baru mencapai 30 persen. Masih ada kekurangan 20 persen yang harus ditutup melalui pembentukan bank sampah dan penguatan TPST," tandasnya.

Bank sampah tidak hanya diharapkan mengurangi timbunan, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi warga.

Bagi Sudirman, sampah anorganik yang terkumpul bisa dijual, sedangkan organik dapat dimanfaatkan sebagai kompos.

Di sisi lain, DLH juga mendorong keterlibatan kelompok masyarakat, sekolah, hingga pelaku usaha. Supaya pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular bisa berjalan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: