DLH Balikpapan Bantah PSN Sebabkan Penambahan Sampah jadi Signifikan

Kamis 08-08-2024,14:24 WIB
Reporter : Chandra
Editor : Tri Romadhani

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sedang dibangun di wilayah Kalimantan Timur, seperti Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara berdampak pada beberapa aspek, salah satunya peningkatan volume sampah yang dihasilkan oleh Kota Balikpapan.

Seperti diberitakan oleh Nomorsatukaltim sebelumnya, bahwa Kepala UPTD TPAS Manggar Balikpapan, Hariyanto menyatakan bahwa volume sampah di Balikpapan kini bertambah signifikan dari tahun ke tahun, salah satunya karena akibat dari pertambahan penduduk dan PSN.

BACA JUGA : DLH Balikpapan Pastikan Penambahan Volume Sampah Tetap Normal pada Perayaan HUT ke-79 RI di IKN

Hariyanto juga menyebut, TPAS Manggar Balikpapan menerima 350-400 ton sampah per-hari dan hanya menyisakan dua zona aktif.

Namun, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana membantah jika akibat dari PSN tersebut lantas mengakibatkan terjadinya peningkatan volume sampah yang signifikan di Balikpapan.

Menurutnya, penambahan sampah di TPA Manggar tidak sebesar yang diperkirakan.

Sudirman menyebut bahwa jika kapasitas maksimum sehari yakni 400 ton, sadangkan saat ini masih dalam kisaran antara 360 sampai 400 ton sehari.

BACA JUGA : Mengaku Bayar ke Oknum, PKL Pasar Klandasan Terima Surat Teguran

"Penduduk Balikpapan yang tercatat di Capil ada sekitar 738 ribu orang. Dengan rata-rata produksi sampah domestik 0,7 kg per-orang, jadi jumlah sampah domestik sekitar 500 hingga 600 ton per hari. Setelah itu, ada pengurangan yang dilakukan melalui ITF (Intermediate Treatment Facility) dan MRF (Material Recovery Facility),” jelas Sudirman kepada Nomorsatukaltim, Kamis (8/8/2024).

Baik ITF maupun MRF tersebut, kata Sudirman, dapat mengurangi sampah sekitar 100-120 ton per hari, sehingga total sampah yang masuk ke TPA rata-rata 360-400 ton per hari dan jumlah tersebut terbilang normal.

Sedangkan penambahan sampah akibat PSN, seperti RDMP, lebih disebabkan oleh penduduk non-permanen yang bekerja di Balikpapan.

BACA JUGA : Omaygot Hadir sebagai Upaya Kurangi Tumpukan Sampah Organik di Balikpapan

"Penambahan penduduk ini antara 30-50 ribu orang, dan mereka menghasilkan sampah tambahan sekitar 0,7 kg per orang. Namun, ini bukanlah penambahan signifikan dari PSN," tambah Sudirman.

Sudirman menekankan bahwa sampah domestik bergantung pada jumlah penduduk tetap di Balikpapan, bukan pada proyek strategis. 

"RDMP adalah proyek sementara, dan setelah selesai, sebagian besar penduduk non-permanen akan kembali ke kampung halaman mereka," ujarnya.

Kategori :