Dengan pengalaman dan pengetahuannya di berbagai liga dunia, Pieter Huistra merasa bahwa kondisi pelanggaran Lilipaly terhadap Willian Moreira lebih condong mengarah ke manipulasi sepak bola (diving).
Ia menyarankan agar video yang ditampilkan untuk wasit mengambil keputusan harus benar-benar baik dan bagus.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, pada saat Wasit Sance mengecek VAR pada pelanggaran yang dilakukan Stefano Lilipaly video yang disajikan kurang memberikan sudut pandang yang tepat.
BACA JUGA: Pecco Bagnaia Tergeser dari Pimpinan Klasemen MotoGP 2024 usai Balapan Silverstone
"Sudah seharusnya video yang diberikan dari keseluruhan sudut pandang, agar wasit dapat memberikan keputusan yang tepat," tambahnya.
Meskipun kecewa dengan kualitas VAR, pelatih asal Belanda ini tidak ingin berlarut-larut dalam kejadian tersebut.
Ia sangat bangga dengan pencapaian timnya yang berhasil mencapai final dalam pra-musim ini.
Huistra berharap timnya dapat bertransformasi menjadi lebih baik lagi dalam menghadapi liga domestik dan internasional.
BACA JUGA: Menko PMK Tawarkan Nasi Jagung untuk Menu Program Makan Siang Gratis
BACA JUGA: Waspada Pasang Laut Tinggi di Pesisir Kaltim! Catat Tanggal dan Kawasan Berikut ini!
Anak asuh Pieter Huistra harus mengakui keunggulan Arema FC di babak adu penalty dengan skor akhir 4-5 (1-1).-(Foto/Dok.Borneo FC)-
Reaksi Pemain Senior
Pemain senior Borneo FC, Hendro Siswanto, juga tidak ingin terjebak dalam insiden ini.
Ia justru memberikan selamat kepada Arema FC yang berhasil meraih gelar juara Piala Presiden untuk keempat kalinya.
"Selamat kepada Arema dan saya tetap bangga dengan Borneo FC," ungkap Hendro.