Bankaltimtara

Parade Duta Wisata Indonesia di Balikpapan Fest 2025, Tegaskan Identitas Budaya Kaltim di Panggung Nasional

Parade Duta Wisata Indonesia di Balikpapan Fest 2025, Tegaskan Identitas Budaya Kaltim di Panggung Nasional

Parade Duta Wisata Indonesia dalam rangkaian acara Balikpapan Fest 2025, menjadi penegasan posisi Balikpapan sebagai kota kreatif dalam jejaring kebudayaan nasional.-(Disway Kaltim/ Salsa)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Gelaran Balikpapan Fest 2025 memasuki hari ketiga, pada Jumat (7/11/2025) malam.

Panggung utama Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome menjadi ruang presentasi budaya melalui parade busana yang melibatkan para finalis Duta Wisata Indonesia 2025 dari 15 provinsi, serta Duta Wisata Indonesia 2020.

Setiap peserta menampilkan interpretasi busana yang memadukan unsur modern dengan kekayaan budaya daerah masing-masing. 

Setelah itu, giliran Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Kalimantan Timur (Kaltim) menampilkan karya para desainer lokal.

Beberapa koleksi yang ditampilkan antara lain ILLIMITE dari Ayu Anjaswara, Queen of Linggang Bingung Valley dari Inggrid Assa R, Borneo Obscura karya Heni Harum, Asmaradana di Kota Raja dari Imam Mardioto, Senja di Bumi Borneo karya Rones, serta The Rebirth dari Tyasdani. 

Penampilan tersebut semakin semarak dengan fashion dance dari vocal group Kemala Etam Bhayangkari, menambah kesan megah pada panggung malam itu.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Ratih Kusuma, mengatakan parade tersebut tidak hanya menampilkan estetika visual, tetapi juga membawa pesan identitas budaya.

"Busana yang ditampilkan tidak hanya soal tampilan. Setiap rancangan membawa cerita nilai dan karakter budaya Kalimantan Timur. Ini adalah cara kita menyampaikan identitas lokal pada panggung nasional," kata Ratih, saat ditemui langsung.

Tahun ini, ujarnya, Balikpapan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pemilihan Duta Wisata Indonesia tingkat nasional untuk pertama kalinya, setelah sebelumnya selalu digelar di tingkat provinsi.

"Ada 15 provinsi yang berpartisipasi. Grand final akan digelar pada Minggu. Kami mengajak masyarakat untuk menikmati rangkaian acara hingga selesai," sebut Ratih di hadapan awak media.

Ia juga menyampaikan bahwa Delegasi Kaltim memiliki peluang kompetitif berdasarkan performa sebelumnya.

"Berdasarkan penampilan dan proses penilaian yang telah berjalan, peluang Kalimantan Timur cukup kuat. Kita berharap hasil terbaik," tururnya.

Selain itu, 8 desainer Kaltim yang berpartisipasi menampilkan rancangan yang menggabungkan elemen budaya dari berbagai daerah di Benua Etam. 

Hal tersebut, bagi Ratih, telah menunjukkan perkembangan rantai pelaku kreatif lokal yang semakin solid.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: