Bankaltimtara

Diskan Berau Terapkan Pengelolaan Perikanan Berbasis Geospasial untuk Perairan Umum

Diskan Berau Terapkan Pengelolaan Perikanan Berbasis Geospasial untuk Perairan Umum

Ilustrasi hasil perikanan di Berau. -istimewa-


Banner Diskominfo Berau 2025--

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Persoalan tumpang tindih wilayah penangkapan ikan di perairan umum akhirnya mendapat perhatian serius dari Pemkab Berau.

Dinas Perikanan (Diskan) Berau menginisiasi inovasi pengelolaan Perikanan bertajuk Strategi Pengelolaan Penangkapan Ikan di Perairan Umum (Si PATIN) dengan konsep pengelolaan berbasis geospasial.

Langkah ini bukan sekadar program administratif, melainkan strategi jangka panjang untuk menata aktivitas perikanan di wilayah sungai, rawa, danau, maupun genangan air lain yang berada dalam kewenangan daerah.

Harapannya, tata kelola yang teratur mampu menjaga keberlanjutan ekosistem sekaligus memberikan kepastian hukum bagi para nelayan.

BACA JUGA:Dispusip Berau Gagas Perpustakaan Buka Jam Malam

Sekretaris Diskan Berau, Yunda Zuliarsih, menuturkan, hingga kini Berau belum memiliki data peta geospasial yang dapat menunjukkan secara rinci sebaran daerah tangkap.

Kekosongan data itu, menurutnya, menjadi salah satu pemicu konflik antarnelayan yang sering kali berebut wilayah.

BACA JUGA:Momen HUT Ke-80 RI, Bapenda Berau Beri Diskon 10 Persen untuk Pembayaran PBB-P2

“Selama ini kita belum memiliki data berbasis geospasial yang menetapkan zonasi tangkap di perairan umum. Akibatnya, nelayan tidak punya pegangan jelas, sehingga sering terjadi persinggungan di lapangan,” ungkapnya kepada Nomorsatukaltim, Selasa, 19 Agustus 2025.

Yunda menambahkan, dengan hadirnya Si PATIN, pemerintah berupaya menetapkan batas yang jelas mengenai area tangkap.

Penetapan wilayah itu, katanya, akan menjadi pedoman bagi nelayan untuk menentukan lokasi operasi, sehingga mereka dapat bekerja tanpa rasa khawatir melanggar hak kelompok lain.

“Aksi perubahan ini diharapkan menjadi solusi permanen. Ke depan, nelayan akan memiliki kepastian wilayah tangkap yang aman, legal, dan tentunya memberi rasa tenang saat mencari ikan,” imbuhnya.

Selain menata sistem, Yunda menegaskan bahwa Si PATIN juga membawa manfaat ekonomi. Penataan zonasi akan membuat distribusi wilayah lebih terorganisasi, yang pada gilirannya berdampak pada peningkatan produktivitas. Dengan kata lain, kesejahteraan nelayan pun ikut terdorong.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: