Bankaltimtara

Pentingnya Optimalisasi Pemanfaatan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan

Pentingnya Optimalisasi Pemanfaatan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan

Kepala DPMK Berau, Tenteram Rahayu-Rizal/Nomorsatukaltim-


BERAU, NOMORSATUKALTIM - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Berau, menekankan pentingnya optimalisasi pemanfaatan dana desa (DD) untuk ketahanan pangan, khususnya melalui penguatan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK).

Kepala DPMK Berau, Tenteram Rahayu, menegaskan, agar alokasi 20 persen dana desa yang diperuntukkan ketahanan pangan benar-benar digerakkan secara produktif.

“Ini adalah 20 persen dari dana desa untuk ketahanan pangan melalui BUMK. Ini harus digerakkan, jangan nanti ada koperasi, lalu BUMK malah mati,” tegas Tenteram, Rabu 16 Juli 2025.

Menurutnya, keberadaan BUMK tidak boleh tumpang tindih dengan koperasi atau lembaga ekonomi lain yang sudah ada, melainkan saling mengisi sesuai dengan kebutuhan dan potensi kampung masing-masing.

"Seperti di Kampung Purna Sari Jaya, ada harapan agar kampung bisa menjadi pusat penyedia benih lokal, tidak hanya untuk wilayahnya sendiri, tetapi juga kampung tetangga," tuturnya.

Ia menjelaskan, bahwa ketahanan pangan tidak hanya terbatas pada bibit atau benih, tetapi juga bisa berupa penyediaan alat pertanian. Namun, jumlah bantuan alat tanam yang tersedia masih sangat terbatas.

“Saya sudah sempat tanyakan, ternyata bantuan alat tanam itu hanya 25 unit untuk 11 kelompok. Satu kelompok itu lebih dari satu orang. Kalau begitu, bisa saja ADK (alokasi dana kampung) digunakan untuk beli alat,” ujarnya.

Untuk itu, Tenteram menyarankan agar kampung memanfaatkan sumber anggaran lain seperti ADK untuk membeli alat dan mesin pertanian (Alsintan), terutama yang berukuran kecil agar anggaran tidak terkuras. “Kalau yang besar ya jangan, karena mahal, nanti habis anggarannya,” imbuhnya.

Ia menekankan, bahwa roh dari setiap penganggaran di tingkat kampung adalah hasil musyawarah.

"Musyawarah menjadi kunci agar bantuan tepat sasaran. Kalau masyarakat butuh apa, melalui musyawarah dan disetujui BPK, itu bisa,” terangnya.

Tidak hanya itu, ia juga menyoroti potensi pertanian di beberapa kecamatan seperti Talisayan dan Sukan di Sambaliung, yang tak kalah dengan wilayah lainnya, dengan potensi pertanian masing-masing wilayah.

"Di Talisayan dan Sukan itu juga tidak kalah dengan wilayah lain, terkait potensi pertaniannya," pungkasnya. (ADV/DISKOMINFO BERAU)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: