Samarinda Dilirik Kadin Anhui Asal Tiongkok untuk Proyek Industri Ramah Lingkungan
Wali Kota Samarinda, Andi Harun-Disway/ Gathan-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Kota Samarinda kembali menjadi sorotan mitra internasional. Kali ini, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anhui dari Tiongkok datang langsung ke Balaikota Samarinda untuk membuka peluang kerja sama investasi.
Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Samarinda, Andi Harun menerima undangan resmi untuk mengunjungi Hefei, kota pusat industri di wilayah Anhui, Tiongkok yang dijadwalkan pada pertengahan tahun 2025.
Undangan itu bertujuan mempererat hubungan kerja sama sekaligus menjadi kunjungan balasan setelah sebelumnya pejabat Hefei menyambangi Samarinda.
Undangan tersebut dimaksudkan agar Pemerintah Kota Samarinda dapat melihat secara langsung aktivitas dan infrastruktur industri energi terbarukan yang tengah berkembang pesat di Hefei.
BACA JUGA: Pemkot Samarinda Beberkan Temuan BBM Bermasalah: Timbal Tinggi, RON Turun
“Pertemuan ini bukan hanya seremoni. Kami ingin menjajaki kemungkinan kerja sama konkret, dan melihat langsung apa yang bisa diadopsi di Samarinda,” ujar Andi Harun saat diwawancarai seusai pertemuan, Senin (5/5) malam.
Diskusi yang berlangsung menyentuh sejumlah sektor prioritas yang dinilai strategis. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah energi berbasis limbah, termasuk pemanfaatan limbah sawit, minyak jelantah, hingga sampah domestik menjadi energi seperti biodiesel, biogas, dan listrik.
Disebutkan, calon investor dari Anhui membutuhkan area seluas 5 hektare hingga 10 hektare untuk mendirikan fasilitas pengolahan limbah dekat pelabuhan.
Selain itu, mereka juga tertarik membangun fasilitas perakitan crane pelabuhan dengan luas lahan sekitar 50 hektare.
BACA JUGA: Samarinda Festival 2025 Resmi Dibuka, Ribuan Warga Padati Halaman GOR Segiri
“Mereka datang dengan rencana yang jelas dan kami menyambut baik. Apalagi kalau ini bisa mendorong pertumbuhan industri lokal,” kata Andi.
Pemkot Samarinda sendiri telah mengantisipasi kebutuhan investasi tersebut dengan menyiapkan kawasan Palaran sebagai zona pengembangan industri.
Wilayah ini telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai area prioritas industri. “Kita sudah petakan beberapa alternatif. Kalau tidak cukup lahan milik Pemkot, kita bisa fasilitasi lewat kerja sama dengan swasta,” tambahnya.
Menariknya, wali kota menekankan bahwa kunjungan ke Tiongkok tidak akan membebani APBD. Ia berencana mengajak pelaku usaha lokal untuk ikut serta dalam rombongan agar peluang kerja sama bisa langsung dibicarakan dalam skema business-to-business (B2B).
BACA JUGA: Wali Kota Samarinda Serahkan 1.300 SK PPPK, Ajak Pegawai Baru Tertib dan Bersyukur
“Tidak perlu pakai biaya negara. Saya hanya perlu izin perjalanan luar negeri dari Presiden. Selebihnya, pengusaha bisa menanggung secara mandiri,” jelasnya.
Andi Harun menyebut ketertarikan dari pihak Anhui bukan tanpa dasar. Berdasarkan kunjungan sebelumnya dan analisis mereka, Samarinda dinilai memiliki kelengkapan yang diperlukan untuk investasi industri ramah lingkungan, mulai dari bahan baku hingga infrastruktur pendukung.
“Mereka punya teknologi yang bisa memproses ribuan ton sampah per hari. Kalau ini bisa dimanfaatkan, bukan cuma lingkungan yang terbantu, tapi juga bisa jadi sumber tenaga dan lapangan kerja baru,” tuturnya.
Saat ini, Samarinda juga sedang menjajaki kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) dengan investor dari Malaysia.
BACA JUGA: Samarinda Siapkan Sekolah Unggulan Bertaraf Internasional
Andi Harun berharap pola kerja sama yang terbangun nanti akan melibatkan sektor swasta sebagai motor utama.
“Lebih bagus kalau swasta lokal bisa terlibat langsung. Pemerintah cukup memfasilitasi. Kalau kita bisa lahirkan pengusaha-pengusaha baru dari kerja sama ini, efeknya ke ekonomi pasti jauh lebih terasa,” tandasnya. (ADV/GTN)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

