Bankaltimtara

Pemkab PPU Petakan Lokasi Gerai Koperasi Merah Putih, Tohar: Tidak Semua Desa Punya Lahan

Pemkab PPU Petakan Lokasi Gerai Koperasi Merah Putih, Tohar: Tidak Semua Desa Punya Lahan

Sekda Kabupaten PPU, Tohar.-Awal -nomorsatukaltim.disway.id--


banner ppu baru---

PENAJAM PASER UTARA, NOMORSATUKALTIM - Secara keseluruhan 54 kelembagaan Koperasi Merah Putih telah terbentuk di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). 

Namun, saat ini pemerintah daerah hingga tingkatan bawah masih memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk dapat segera membangun gerai koperasinya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten PPU, Tohar, mengungkapkan tidak semua kelurahan ataupun desa memiliki tapak bangunan yang dapat digunakan sebagai bangunan gerai Koperasi Merah Putih. Sehingga pemanfaatan Barang Milik Daerah (BMD) jadi pilihan yakni aset pemerintah daerah.

"Potensi dapat diarahkan untuk rencana pembangunan. Maka, kami minta kepada pemerintah desa dan kelurahan untuk menyampaikan bahwa kami tak memiliki lahan," kata Tohar, Kamis, 13 November 2025.

Dirinya meminta bagian aset pemerintah daerah untuk turun ke lapangan bersama-sama pemerintah desa maupun kelurahan untuk cek lapangan, memastikan terdapat lahan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU yang dapat didayagunakan.

"Kemudian yang menjadi prioritas dan sudah teridentifikasi punya lahan, itu yang kami dorong. Sehingga ada progres yang bisa kita laporkan dari waktu ke waktu," jelasnya.

Di sisi lain yang cukup pelik, yakni terdapatnya desa maupun kelurahan punya tempat dapat didayagunakan untuk gerai, namun tidak begitu visibel, khususnya terkait volume luasan bangunan.

"Ada yang menyampaikan 4x5 meter maupun 7x6 meter. Untuk itu, kami tempatkan dulu di fase (opsi) ketiga," terang Tohar.

Dalam hal lokasi gerai Koperasi Merah Putih, pada dasarnya melibatkan unsur dari TNI. Dirinya meminta Koramil hingga Babinsa di tingkat kelurahan-desa untuk bersinergi perihal kebutuhan mendesak tersebut.

"Babinsa cek langsung di lapangan, nanti teman-teman desa dan kelurahan yang mendampingi. Nah hasil akhirnya agar tak bias," pinta Tohar.

Ia bilang, sebelumnya yang diinput oleh Babinsa tidak sama dengan apa yang dilaporkan melalui sistem informasi manajemen koperasi. 

"Terkait dengan ini tidak ada yang salah, karena berangkatnya dari persepsi yang berbeda. Caranya bagaimana, sama-sama turun ke lapangan. Daripada kita berkutat mempertahankan benar salahnya itu coretan hitam di atas putih," tutup Tohar. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait