Pemkab PPU Masih Mengidentifikasi Lahan untuk Pembangunan Gerai Koperasi Merah Putih
Kepala Dinas KUKMPerindag Kabupaten PPU, Margono Hadi Sutanto. -Awal -nomorsatukaltim.disway.id--

banner ppu baru---
PENAJAM PASER UTARA, NOMORSATUKALTIM - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) PPU masih mengidentifikasi aset lahan milik pemerintah daerah dan desa yang memenuhi syarat untuk proyek pembangunan gerai Koperasi Merah Putih.
Kepala Diskukmperindag Kabupaten PPU, Margono Hadi Sutanto, menyebut proses identifikasi lahan yang representatif di setiap kelurahan dan desa sedang berlangsung intensif, baik itu potensi kemungkinan aset pemerintah kelurahan maupun desa.
"Kami sedang melakukan proses identifikasi lahan milik daerah maupun milik pemerintah desa yang representatif untuk digunakan pembangunan gerai Koperasi Merah Putih," kata Margono, Minggu 23 November 2025.
Margono mengakui pelaksanaan program ini menghadapi kendala, terutama karena beberapa kelurahan dan desa tidak memiliki aset tanah yang tercatat atau representatif untuk dijadikan lokasi pembangunan.
Untuk mengatasi hal ini, Diskukmperindag telah berkoordinasi erat dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
"Beberapa kelurahan-desa masih terkendala lahan. Hal ini sudah kami koordinasikan ke BKAD, siapa tahu di kelurahan/desa tersebut ada aset tanahnya tetapi belum terdata," jelasnya.
Proses pemanfaatan aset ini memerlukan kehati-hatian karena melibatkan regulasi yang ketat. Margono menekankan bahwa pihaknya harus berpegangan pada ketentuan yang berlaku, termasuk Edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait pemanfaatan aset.
"Kitakan sekarang masih pada identifikasi lahan dulu. Kan ini berkenaan pemanfaatan aset, kita harus hati-hati juga. Kami sedang mengharmonisasi semua regulasi," tambahnya.
Perbedaan status aset antara desa tercatat sebagai aset desa dan kelurahan tercatat di pemerintah daerah juga memerlukan pendekatan dan regulasi yang berbeda dalam pemanfaatannya.
Meskipun masih dalam tahap identifikasi lahan, Margono menyebut, beberapa lokasi sudah memulai proses pembangunan gerai. Namun, tantangan terbesar tetap berada pada kelurahan yang sama sekali tidak memiliki lahan aset.
"Ada yang sudah mulai dibangun, ada yang lahannya belum dapat. Ada kelurahan memang tidak ada lahan," terangnya.
Di sisi lain, Margono juga mengungkapkan bahwa telah terdapat dua Koperasi Merah Putih yang beroperasi secara mandiri dan menjalankan bisnisnya mandiri. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
