Bankaltimtara

Bupati PPU Ultimatum SPPD Tidak Diproses, Jika Tamu Menginap di Balikpapan

Bupati PPU Ultimatum SPPD Tidak Diproses, Jika Tamu Menginap di Balikpapan

Bupati PPU, Mudyat Noor, ketika peresmian L'Rizya Hotel.-ist--


banner ppu baru---

PENAJAM PASER UTARA, NOMORSATUKALTIM - Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, secara terbuka menyoroti kerugian daerah akibat kebiasaan tamu pemerintahan yang memilih menginap di Kota Balikpapan meskipun bertugas di Benuo Taka.

Untuk menghentikan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini, Mudyat mengisyaratkan akan dilakukan regulasi ketat. Hal ini disampaikannya saat peresmian L'Rizya Hotel, Kecamatan Waru, Senin 1 Desember 2025.

"Kalau kegiatan di Penajam, ya nginapnya juga di Penajam. Daerah lain sudah menerapkan, jadi nanti kalau tidak menginap di sini, SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) bisa tidak diproses," katanya.

Sementara itu, kehadiran L'Rizya Hotel diharapkannya menjadi momentum bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk menerapkan kebijakan tegas demi mengamankan PAD dan menggenjot ekonomi lokal.

Baca Juga: Siasati APBD Terbatas, Bupati Mudyat Dorong SKPD PPU Lihat Potensi Sektor Riil

Kehadiran hotel ini disambut dengan harapan besar untuk memicu pertumbuhan sektor pariwisata, menopang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan meningkatkan minat tamu pemerintah maupun swasta untuk bermalam di PPU.

Ia mengatakan, hotel baru ini harus memberikan kontribusi nyata bagi daerah, baik melalui pajak maupun penyerapan tenaga kerja lokal. Posisi L’Rizya Hotel juga dinilai sangat strategis mengingat kedekatannya dengan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Di tempat yang sama, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten PPU, Syahruddin M Noor, memastikan L'Rizya Hotel siap menjadi venue kegiatan. Sebab, begitu banyak fasilitas seperti kolam renang, ruang kegiatan.

Baca Juga: APBD PPU 2026, Berimbang di Tengah Penyesuaian

"Banyak fasilitas lain yang bisa dimanfaatkan. Jangan lagi pelatihan atau rapat dibawa keluar daerah," jelas Syahrudin.

Ia juga menekankan perlunya kolaborasi dalam mengembangkan identitas dan produk khas PPU sebagai daya tarik utama yang mendukung industri perhotelan dan pariwisata. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten PPU, Sandri Ernamurti, menyambut baik peresmian ini, melihatnya sebagai penanda pertumbuhan industri hospitality.

"Semakin banyak hotel, semakin besar perputaran ekonomi. Bukan hanya hotel yang menikmati, tapi juga UMKM, nelayan, pasar hingga penyedia kuliner," tambah dia. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait