Bankaltimtara

Inflasi Kaltim Masih Terkendali, Pemprov Perketat Pengawasan Harga Jelang Natal dan Tahun Baru

Inflasi Kaltim Masih Terkendali, Pemprov Perketat Pengawasan Harga Jelang Natal dan Tahun Baru

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji-Mayang Sari/ Nomorsatukaltim-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mencatat tingkat inflasi daerah hingga November 2025 masih berada dalam kondisi terkendali.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kalimantan Timur secara tahunan (year-on-year/yoy) tercatat sebesar 2,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada di angka 109,03.

Capaian ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 2,72 persen.

Secara bulanan (month-to-month), inflasi Kalimantan Timur pada November 2025 terhadap Oktober 2025 berada di angka 0,17 persen.

Sementara itu, inflasi tahun kalender atau year-to-date (November 2025 terhadap Desember 2024) tercatat sebesar 1,96 persen.

BACA JUGA: Menunggu Rekap Akhir Tahun, Pemkot Balikpapan Optimistis Target Investasi 2025 Masih Bisa Tertutup

Dengan capaian tersebut, Kalimantan Timur menempati peringkat 30 dari 38 provinsi dengan tingkat inflasi terendah di Indonesia.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji menilai capaian ini merupakan hasil dari sinergi dan koordinasi yang solid antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota dalam pengendalian inflasi daerah.

"Ini merupakan prestasi yang membanggakan. Inflasi dapat dijaga dengan baik karena adanya keseriusan bersama, termasuk di tingkat kabupaten dan kota, dalam memantau pergerakan harga," ujar Seno Aji saat ditemui di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Kamis, 18 Desember 2025.

Meski inflasi masih terkendali, Seno memberikan perhatian khusus terhadap sejumlah komoditas pangan yang berpotensi menjadi penyumbang utama inflasi.

BACA JUGA: Jelang Nataru Inflasi Berau Naik 2,76 Persen, Harga Pangan Ikut Merangkak

Komoditas tersebut antara lain cabai rawit, beras, minyak goreng, daging ayam ras, bawang merah, tomat, ikan layang, dan ikan tongkol.

Selain pangan, emas perhiasan serta sigaret kretek mesin juga tercatat sebagai komoditas dominan penyumbang inflasi secara tahunan.

Untuk inflasi bulanan, beberapa komoditas yang memberikan andil cukup besar antara lain angkutan udara, emas perhiasan, tomat, kacang panjang, sigaret kretek mesin, serta ikan layang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: