TPA Bekotok Overload, Bank Sampah Pemuda Jadi Penahan Laju Sampah di Tenggarong
Bank Sampah Rotok Etam yang dipelopori pemuda di Kukar diharapkan mampu mengurangi sampah ke TPS Bekotok.-Ari Rachiem/Nomorsatukaltim-
KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM — Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bekotok di Kecamatan Tenggarong kian berada dalam kondisi kritis akibat lonjakan volume sampah harian yang mencapai puluhan ton.
Kondisi TPA Bekotok yang berlokasi di Jalan Gunung Belah tersebut diperkirakan hanya mampu bertahan hingga tahun 2027.
Daya tampung lahan seluas 5,3 hektare itu telah digunakan selama lebih dari 3 dekade dan terus menerima beban sampah dari pertumbuhan penduduk serta aktivitas ekonomi masyarakat Kukar.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kutai Kartanegara, Irawan menyebutkan, berdasarkan hasil kajian terbaru, rata-rata timbulan sampah di Kukar mencapai 0,49 kilogram per orang per hari, angka yang dinilai cukup tinggi untuk daerah dengan jumlah penduduk yang terus bertambah.
BACA JUGA: Penerapan Retribusi Sampah kepada Masyarakat Dikritik, Ini Jawaban DLHK Kukar
“Hasil kajian kami menunjukkan rata-rata timbunan sampah di Kukar mencapai 0,49 kilogram per orang per hari,” ujar Irawan saat ditemui di Tenggarong, belum lama ini.
Ia menjelaskan, dengan jumlah penduduk Tenggarong sekitar 114 ribu jiwa, maka total sampah yang harus ditangani setiap hari mencapai kurang lebih 57 ton, sehingga memberi tekanan besar terhadap kapasitas TPA Bekotok yang kini mendekati batas maksimal.
Menurut Irawan, 2 faktor utama yang memicu peningkatan volume sampah adalah pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya aktivitas sosial ekonomi masyarakat, yang secara langsung berbanding lurus dengan produksi sampah harian.
Di tengah kondisi tersebut, muncul inisiatif warga RT 18 Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, melalui Bank Sampah Rotok Etam yang digagas oleh kelompok pemuda setempat sebagai langkah konkret mengurangi sampah sejak dari sumbernya.
BACA JUGA: Warga Kukar, Mulai Bulan Ini Retribusi Sampah Sudah Berlaku, Berikut Rincian Harganya !
Ketua Badan Pengelola Bank Sampah Rotok Etam, Fauzi Ramadhan Pikri mengatakan, bahwa gagasan tersebut lahir dari keresahan warga yang melihat tumpukan sampah semakin sulit dikendalikan, sementara daya tampung TPA terus menurun.
“Latar belakangnya untuk membantu membersihkan lingkungan, karena kami juga menjalankan program pemungutan sampah di tingkat RT dengan sistem pengambilan setiap malam,” kata Fauzi pada Minggu, 14 Desember 2025.
Ia menjelaskan, petugas bank sampah secara rutin berkeliling mengambil sampah dari rumah ke rumah, dengan ketentuan warga telah memilah sampah sesuai jenisnya agar memudahkan proses penimbangan dan pengelolaan lanjutan.
“Jenis sampah sudah kami informasikan ke warga untuk dipilah, seperti plastik, non organik, dan organik, kemudian semuanya kami kirim ke DLHK Kukar,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

