Bankaltimtara

Volume Sampah Mencapai 18 Ton Per Hari, Mahulu Belum Punya TPA

Volume Sampah Mencapai 18 Ton Per Hari, Mahulu Belum Punya TPA

Proses pengumpulan sampah pada salah satu TPS di Mahulu.-Iswanto/ Nomorsatukaltim-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Jumlah sampah di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) mulai menunjukkan peningkatan produksi, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di wilayah tersebut, terutama di Ujoh Bilang.

Bahkan dalam sehari, perkiraan jumlah sampah yang terkumpul mencapai 18 ton, dan setahun bisa sampai 600 ton.

Sampah-sampah tersebut dikumpulkan dari beberapa TPS yang tersebar di 3 wilayah, yakni Long Bagun, Ujoh Bilang dan Long Melaham. Sedangkan di wilayah lainnya belum terhitung karena belum ada petugasnya.

Ironisnya, sampah yang terkumpul dari beberapa TPS itu dibuang di tempat yang tidak layak. Sebab, sampai saat ini kabupaten yang berusia 11 tahun itu belum memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang standar.

BACA JUGA: Pengrajin Batik Mahulu Hadapi Kendala Promosi dan Tempat, PKK Dorong Ketekunan dan Sinergi

BACA JUGA: Infrastruktur Buruk, Investor Disebut Ragu Investasi ke Mahulu

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Mahulu, Bira Tanyi mengatakan, kendala utama pembangunan TPA di Mahulu karena belum adanya lokasi yang memenuhi syarat.

DLH Mahulu melalui bidang yang ada sebenarnya telah melakukan survei di beberapa tempat, namun setelah mendatangkan tim peneliti, ternyata belum memenuhi syarat yang ditentukan.

“Kami mencari tanah untuk TPA ini terlalu banyak persyaratannya juga. Ada beberapa syaratnya itu, pertama jangan bangun di kawasan HPH (Hak Pengelolaan Hutan), kedua jangan ada emas, timah atau yang sejenis di bawahnya. Kemudian jangan dekat sungai yang mengalir ke pemukiman penduduk,” ungkap Bira Tanyi kepada NOMORSATUKALTIM, Selasa 26 Agustus 2025.

Menurut dia, banyaknya persyaratan itu menjadi salah satu penyebab belum adanya TPA di Mahulu. Apalagi kondisi di Mahulu yang terdapat banyak aliran sungai dan rawa-rawa.

BACA JUGA: Data Stunting di Mahulu Tidak Sama, Dinkes: Ada Masalah Serius yang Perlu Ditangani

BACA JUGA: Bentuk Kearifan Lokal, Meski Masyakat Sering Bakar Lahan Pertanian, Kebakaran Hutan di Mahulu Justru Minim

“Mungkin itu yang membedakan dengan di daerah lain yang banyak (lahan) datar. Sedangkan kita di Mahulu ini sedikit ada cekungan saja pasti ada air. Bahkan semakin ke hulu semakin banyak mata air. Jadi memang belum memenuhi syarat,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa, sampah-sampah yang terkumpul selama ini tidak ada proses pemilahan. Setelah dikumpulkan dari TPS langsung dibuang begitu saja ke tempat yang ditentukan di kawasan Sebenaq.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: