Job Market Fair Balikpapan 2025 Serap Ribuan Pelamar, Standar Perusahaan dan Kualifikasi Peminat Tak Sesuai
Kabid Penempatan dan Perluasan Kerja Disnaker Balikpapan, Yudiarso-Salsa/ Nomorsatukaltim-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Job Market Fair 2025 yang digelar Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan kembali menarik perhatian besar masyarakat.
Gelaran yang berlangsung mulai 26-27 November, di Balikpapan Trade Center (BTC) ini mencatat tingginya animo pencari kerja meski tantangan kesesuaian kompetensi dan kesiapan pelamar masih tampak di lapangan.
Dari data yang diperoleh Nomorsatukaltim, hingga pukul 14.12 Wita, tercatat 1.121 orang mendaftar melalui tautan daring, sementara lebih dari 600 pelamar hadir langsung pada hari pertama.
Job fair ini diikuti 44 perusahaan dengan total 785 lowongan untuk 48 jabatan yang dibuka secara resmi oleh pemerintah kota.
BACA JUGA: Disnaker Janji Pantau Hasil Rekrutmen Job Fair Samarinda 2025
Namun besarnya jumlah pelamar dan perusahaan tidak serta-merta memastikan seluruh lowongan dapat terisi.
Disnaker mengungkapkan, masih terjadi ketidaksesuaian antara standar perusahaan dan kualifikasi pelamar, terutama pada aspek pengalaman dan kemampuan teknis.
Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Disnaker Balikpapan, Yudiarso menjelaskan bahwa job fair sebelumnya menunjukkan hasil serapan cukup tinggi, yakni hampir 90 persen dari total lowongan yang dibuka.
Meski demikian, ujarnya, sejumlah posisi tetap tidak terisi karena tidak sesuai dengan kriteria industri.
BACA JUGA: DPRD Minta Job Fair Benar-Benar Kurangi Angka Pengangguran
"Yang tidak terserap itu karena tidak pas dengan kriteria perusahaan, seperti kurang pengalaman, batas usia, atau kemampuan yang belum memenuhi," kata Yudiarso, pada Rabu 26 November 2025.
Ia menjelaskan, bahwa persoalan mismatch atau ketidaksesuaian antara kebutuhan industri dan kompetensi pencari kerja bukan sepenuhnya menjadi tugas Disnaker.
"Mismatch itu sebenarnya bukan tugas kami. Dunia industri dan dunia pendidikan yang menentukan kebutuhan dan kurikulum. Kami ini menghubungkan," tegasnya.
Namun, Disnaker mengambil langkah untuk memperbaiki kualitas tenaga kerja melalui program pelatihan dan sertifikasi berbasis kebutuhan industri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
