Job Market Fair Balikpapan 2025 Serap Ribuan Pelamar, Standar Perusahaan dan Kualifikasi Peminat Tak Sesuai

BACA JUGA: Job Fair Sediakan 800 Lowongan Kerja, Tekan Pengangguran dan Serap Tenaga Kerja Lokal

"Kami buka pelatihan alat berat, technician listrik, dan beberapa sertifikasi lain. Banyak perusahaan ingin pelamar yang bersertifikasi walaupun fresh graduate," sebutnya.

Job Fair di BTC juga menjadi lanjutan dari gelaran sebelumnya di BSCC Dome, yang difokuskan bagi lulusan baru. Kegiatan kali ini menyasar pencari kerja yang belum tertampung.

"Kegiatan ini 2 hari saja. Yang di sini untuk melanjutkan pencari kerja yang belum tertampung dari Dome kemarin," jelas Yudiarso.

Di sisi lain, antusiasme pencari kerja menunjukkan bahwa job fair tetap menjadi ruang yang penting bagi masyarakat Balikpapan.

BACA JUGA: Pangkas Biaya Logistik, Pelabuhan Peti Kemas Bontang Digadang Lebih Efisien dari Rute Singapura

Disnaker berharap 2 hari gelaran ini mampu mengakomodasi kebutuhan tenaga kerja perusahaan sambil membuka peluang bagi pelamar dari berbagai latar belakang. "Kesempatan ini ada, tinggal bagaimana pelamar memanfaatkannya," tutur Yudiarso.

Ia pun menyebut, keterbatasan anggaran membuat job fair tahun depan kemungkinan hanya dapat dilaksanakan satu kali. Tetapi, evaluasi akan terus dilakukan untuk memastikan pelaksanaan berikutnya lebih efektif.

Ketidakhadiran pelamar menjadi masalah dominan pada proses rekrutmen sejumlah perusahaan. Hal ini disampaikan oleh PT Eka Dharma Jaya Sakti, dealer resmi Volvo Truck, yang membuka 12 lowongan pada Job Fair 2025.

Perwakilan perusahaan, Ari Rizky mengungkapkan, bahwa meski peminat cukup banyak, tingkat kehadiran pelamar pada tahapan seleksi masih rendah.

BACA JUGA: Penyaluran Kredit Bunga Nol Persen di Paser Masih Menanti Juknis

"Kami panggil 100 orang, tapi yang datang kadang hanya sekitar 40. Setelah tes, banyak juga yang tidak memenuhi nilai psikotes," ungkapnya.

Ari menjelaskan, dari 12 posisi yang dibuka, 11 posisi terbuka untuk fresh graduate, sementara satu posisi memerlukan pengalaman teknis.

Namun, kesiapan pelamar baik dari segi sikap maupun kemampuan dasar, masih menjadi kendala. "Kadang yang dipanggil banyak, tapi yang datang sedikit. Setelah tes juga banyak yang gugur," ucapnya.

Situasi itu pun menunjukkan perbedaan antara jumlah peluang kerja yang dibuka perusahaan dan jumlah pelamar yang hadir mengikuti tahapan seleksi di lokasi.

Sumber: