Bankaltimtara

Tanjung Isuy Siapkan Pesta Sua Doyo 2025, Ulap Doyo Jadi Bintang Utama

Tanjung Isuy Siapkan Pesta Sua Doyo 2025, Ulap Doyo Jadi Bintang Utama

Pesta Sua Doyo segera hadir di Desa Budaya Tanjung Isuy, Kecamatan Jempang, Kutai Barat.-istimewa-

KUBAR, NOMORSATUKALTIM – Desa Budaya Tanjung Isuy di Kecamatan Jempang, Kutai Barat (Kubar) bersiap menjadi pusat perhatian berkat gelaran Festival Pesta Sua Doyo 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 24–26 November 2025.

Festival ini bakal menonjolkan kekayaan budaya Dayak Benuaq, terutama pesona kain Ulap Doyo yang sudah lama menjadi kebanggaan masyarakat lokal.

Suasana di desa ini dalam beberapa hari terakhir terlihat semakin dinamis. Warga, komunitas budaya, hingga para pengrajin bersiap menyambut kedatangan pengunjung dari berbagai wilayah.

Pesta Sua Doyo tahun ini mengangkat tema Budaya, Hutan, dan Masa Depan, dengan fokus utama pada pelestarian Ulap Doyo sebagai warisan budaya yang melekat kuat dalam kehidupan masyarakat Dayak Benuaq.

BACA JUGA: Festival Gemeoh 2025 Usai, Wakil Bupati Minta Semangat Budaya Tetap Menyala

Inisiator Desa Budaya Tanjung Isuy, Erik Extrada mengatakan, bahwa festival ini bukan sekadar hiburan, melainkan ruang edukasi dan refleksi tentang hubungan manusia dengan alam dan leluhur.

“Melalui Pesta Sua Doyo, kami ingin semua orang melihat bahwa Ulap Doyo bukan hanya kain. Ini adalah jembatan yang menghubungkan manusia, alam, dan leluhur,” kata Erik, Rabu, 19 November 2025.

Ia menjelaskan, Desa Budaya Tanjung Isuy bersama komunitas Daya Warga dan Tiaq Egah telah menyiapkan rangkaian agenda yang lebih lengkap dibanding tahun sebelumnya.

Hari pertama festival akan dimulai dengan Tarian Ngelewai Massal, sebuah tarian penyambutan khas Dayak Benuaq.

BACA JUGA: Festival Gemeoh 2025 Resmi Dibuka, Semarakkan HUT ke-224 Melak dengan Budaya Lokal

Setelah itu, peserta dan pengunjung akan mengikuti parade budaya menuju Lamin Adat Tumenggung Marta, yang menjadi pusat kegiatan ritual dan pertunjukan.

Menurut Erik, pagelaran seni dan budaya dihitung secara khusus agar benar-benar mencerminkan karakter masyarakat setempat.

“Kami menyiapkan acara ini bukan hanya untuk tontonan, tapi untuk mengajak pengunjung memahami nilai budaya Dayak Benuaq secara lebih mendalam,” ujarnya.

Selain tarian dan parade adat, pengunjung juga dapat mengikuti perjalanan wisata bertema Doyo Journey, yakni tur edukasi yang memperlihatkan proses pembuatan Ulap Doyo mulai dari pengolahan daun hingga menjadi benang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait