Baru 2.868 Posyandu Berfungsi Optimal, Kaltim Percepat Revitalisasi Layanan Dasar untuk Tangani Stunting
Ilustrasi kegiatan Posyandu di salah satu Puskesmas di Kalimantan Timur.-(Foto/ Dok. Dinkes Kaltim)-
BACA JUGA: Pemkab Kutim: Pola Asuh Pengaruhi Kenaikan Angka Stunting
Pemprov Kaltim menargetkan revitalisasi secara merata hingga wilayah terpencil, pesisir, dan daerah dengan akses terbatas. Desa juga didorong mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan dasar Posyandu seperti ruang timbang, meja layanan, dan dukungan administrasi kegiatan.
Selain itu, Dinkes menyiapkan pendampingan rutin di kabupaten/kota, termasuk supervisi, pemantauan kualitas data, dan evaluasi berkala. Kolaborasi dengan organisasi masyarakat, perguruan tinggi, dan swasta turut dibuka untuk memperkuat edukasi gizi.
“Kami juga membuka ruang kolaborasi dengan organisasi masyarakat, perguruan tinggi, dan lembaga swasta untuk memperkuat edukasi gizi serta meningkatkan kesadaran keluarga terhadap pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak,” bebernya.
Jaya menambahkan, peran keluarga tetap menjadi faktor utama dalam mencegah stunting. Kampanye mengenai kunjungan rutin ke Posyandu, pemenuhan gizi seimbang, dan perilaku hidup bersih terus digencarkan.
BACA JUGA: Horee! Gaji Ketua RT dan Kader Posyandu di Bontang Naik Bulan Depan
“Kami berharap masyarakat tidak melihat Posyandu sebagai kegiatan bulanan biasa, tetapi sebagai layanan yang menentukan masa depan kesehatan anak,” tuturnya.
Menurut Jaya, peningkatan mutu Posyandu adalah investasi jangka panjang bagi Kalimantan Timur. Sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), kualitas sumber daya manusia menjadi faktor strategis bagi daya saing wilayah.
“Pencegahan stunting adalah investasi jangka panjang. Kaltim sebagai penyangga IKN memiliki tanggung jawab memastikan kualitas SDM sejak usia dini,” tutup Jaya Mualimin.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
