Bankaltimtara

49 Pekerja THM di Berau Terdeteksi Positif HIV, Wajib Jalani Pengobatan Antiretroviral

49 Pekerja THM di Berau Terdeteksi Positif HIV, Wajib Jalani Pengobatan Antiretroviral

Ilustrasi.-istimewa-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Sebanyak 49 pekerja tempat hiburan malam (THM) di Berau, hingga pertengahan tahun ini, terdeteksi positif Human Immunodeficiency Virus (HIV). Dari jumlah itu, 42 di antaranya sudah memulai pengobatan antiretroviral (ARV).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinke) Berau, Garna Sudarsono mengatakan, jumlah tersebut ditemukan saat dilakukan pemeriksaan kesehatan di THM yang memang menjadi salah satu fokus Dinkes Berau dalam upaya pencegahan HIV.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, sejak awal tahun ada saja pekerja yang terdeteksi positif HIV," kata Garna, Kamis 21 Agustus 2025.

Ia mengungkapkan, bahwa kasus tersebut tersebar di 6 Puskesmas, yakni di Tanjung Redeb 28 kasus, Kampung Bugis 10 kasus, Teluk Bayur 7 kasus, Gunung Tabur 1 kasus, Labanan 2 kasus, dan Merapun 1 kasus.

BACA JUGA: Sepanjangan Tahun 2024 Kasus HIV di Berau Melonjak

BACA JUGA: Banyak Aturan Penanggulangan TB dan HIV, Tapi Cuma di Atas Kertas

Setelah diketahui ada yang positif, pihaknya tentu merekomendasikan untuk diobati. "Kami juga berikan edukasi, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Mereka juga diimbau untuk tidak bekerja dulu selama menjalani pengobatan, agar tidak menularkan ke orang lain,” ujarnya.

Ia menegaskan, pekerja yang dinyatakan positif menderita HIV, wajib menjalani terapi antiretroviral hingga kondisinya dinyatakan aman.

Namun, ada juga yang justru dipulangkan ke daerah asal, khususnya jika yang bersangkutan bukanlah warga Berau.

“Kalau ternyata positif, dia harus minum obat dulu sampai virusnya betul-betul sudah mati, supaya tidak menularkan ke orang lain, baru boleh bekerja normal lagi,” jelasnya.

BACA JUGA: Penyaluran Beras SPHP di Berau Lebih Masif Tahun Ini dibanding 2024

BACA JUGA: Proyek Kolam Renang SMKN 2 Sangatta Utara dengan Anggaran Rp9 M Belum Rampung, Dinding sudah Ambruk

Selain menyasar THM, Dinkes juga aktif melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman sejak dini, agar anak-anak bisa menghindari perilaku berisiko.

Penanganan HIV tidak hanya bergantung pada pengobatan, tetapi juga kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: