Eks Karyawan RSHD Samarinda Keluhkan Upah yang Tak Kunjung Dibayar, Manajemen Dinilai Tak Kooperatif
Rapat dengar pendapat DPRD Kaltim dengan eks karyawan RSHD Samarinda.-Mayang Sari/ Nomorsatukaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Persoalan antara manajemen Rumah Sakit H Darjad (RSHD) Samarinda dengan puluhan mantan karyawannya kembali menemui jalan buntu.
Puluhan mantan karyawan bersama kuasa hukum mereka menyayangkan sikap manajemen rumah sakit yang kembali absen untuk yang keempat kalinya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV di DPRD Kaltim, Rabu 24 September 2025.
Rahma, salah seorang eks karyawan RSHD, menceritakan, bahwa dirinya sempat mengambil langkah cepat dengan mengadukan persoalan tersebut ke Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur.
Hasilnya, ia berhasil mendapatkan pembayaran sebagian hak lebih dulu. Namun, setelah itu Rahma justru terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
BACA JUGA: Sudah Temui Ahli Waris, Andi Harun Minta Manajemen RSHD Selesaikan Tunggakan Rp30 Miliar
"Saya antisipasi, waktu Januari, Februari, Maret sudah tidak beres, saya langsung ke bank, print out, lalu buat surat dan masukkan ke Dinas Provinsi. Akhirnya saya terbayar duluan, tapi setelah itu di-PHK," ujar Rahma ditemui usai rapat.
Menurutnya, masih banyak rekan-rekan eks karyawan lain yang belum menerima upah. Beberapa di antaranya menunggu sejak Januari, sementara sebagian lain sejak Februari 2025.
"Kalau saya jika sudah terbayarkan, alhamdulillah. Tapi teman-teman saya kasihan, mereka masih menunggu sejak Januari sampai empat bulan belum dibayarkan sama sekali," katanya.
Eni, eks karyawan lainnya, membenarkan kondisi tersebut. Ia menuturkan, hingga kini tidak ada komunikasi dari pihak manajemen RSHD terkait janji pembayaran. Bahkan, nomor telepon para pekerja disebut sudah diblokir.
BACA JUGA: Mantan Karyawan RSHD Samarinda Kecewa Tunggakan Gaji Tak Dibayar
"Terakhir mereka menempel surat di gedung, katanya akan membayar tanggal 29 Agustus 2025. Tapi sampai lewat tanggal itu, tidak ada realisasi. Kami berusaha menghubungi manajemen, tapi semua nomor hanya centang satu," ucap Eni.
Sebelumnya, upaya pemanggilan oleh wakil rakyat sudah dilakukan agar manajemen RSHD hadir dan menjelaskan secara langsung.
Namun, menurut eks karyawan, pihak rumah sakit 4 kali mangkir dari panggilan tersebut dan terkesan tidak kooperatif.
"Sangat disayangkan. Mereka itu manajemen besar, tapi dipanggil DPRD saja tidak datang. WA kami saja tidak dibalas. Tidak ada etiket sama sekali," kata Rahma.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
