Gaji Tertunggak Karyawan RSHD Samarinda Dijanjikan Cair usai Jual Aset
Kepala Disnakertrans Kaltim, Rozani Erawadi, menegaskan manajemen RSHD Samarinda wajib melunasi seluruh hak pekerja.-(Disway Kaltim/ Mayang)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Persoalan tunggakan gaji karyawan Rumah Sakit Haji Drajat (RSHD) Samarinda masih menjadi sorotan publik sekaligus perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim).
Setelah sempat menuai keluhan dari puluhan karyawan, pihak manajemen rumah sakit akhirnya menyatakan komitmen untuk membayar seluruh hak pekerja.
Namun, pembayaran itu belum bisa dilakukan segera karena masih menunggu hasil penjualan aset rumah sakit.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Rozani Erawadi, mengatakan pihaknya baru menerima surat resmi dari manajemen RSHD yang berisi permohonan waktu tambahan.
BACA JUGA: Pemprov Kaltim Ultimatum Manajemen RSHD, Tenggat Pelunasan Gaji Karyawan Sudah Dekat
Dalam surat tersebut, manajemen menjelaskan bahwa proses pelunasan gaji karyawan bergantung pada penjualan aset yang dimiliki rumah sakit.
"Mereka menyampaikan komitmen untuk melunasi kewajiban, tapi meminta kesabaran para pekerja. Dalam surat disebutkan, pembayaran akan dilakukan setelah aset dilepas. Jadi memang tidak bisa disebutkan batas waktunya, karena menjual aset tidak semudah itu," ujar Rozani, Kamis, 4 September 2025.
Rozani menyebutkan, ada 57 karyawan yang telah mengadu ke Disnakertrans Kaltim, termasuk 2 orang dokter.
Mereka melaporkan adanya tunggakan gaji pokok, insentif, hingga upah lembur yang belum dibayarkan dalam beberapa bulan terakhir.
BACA JUGA: Dugaan Malapraktik oleh Dokter RSHD Dilaporkan ke IDI Samarinda
"Semua keluhan itu sudah kita catat, dan manajemen pun sudah menyatakan tidak menolak nota penetapan yang kami keluarkan. Hanya saja, mereka minta waktu untuk melaksanakan," ucapnya.
Menurut Rozani, sikap manajemen yang tidak menolak nota penetapan merupakan langkah positif.
Artinya, perusahaan mengakui adanya kewajiban dan siap melunasi.
Kendati demikian, ia mengingatkan agar kesabaran karyawan tidak terus diuji karena mereka sudah cukup lama menunggu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
