TPA Sambutan Bakal Disulap Jadi Taman dan Sumber Listrik
TPA Samarinda akan disulap menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), yang ditargetkan mulai beroperasi akhir 2025.-Mayang Sari-nomorsatukaltim.disway.id
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berbenah dalam pengelolaan sampah.
Tak hanya menata ulang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan agar lebih ramah lingkungan, Pemkot juga mempercepat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2025.
Kepala DLH Samarinda, Endang Eliansyah, mengatakan proyek ini merupakan langkah nyata dalam transisi menuju energi bersih sekaligus mengatasi permasalahan limbah di Kota Tepian.
“Kami sedang membenahi sistem pengolahan sampah, termasuk IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). TPA Sambutan akan disulap jadi kawasan yang hijau dan bersih, bukan lagi tempat yang identik dengan bau dan kotoran,” kata Endang, Jumat (27/6/2025).
BACA JUGA: TPA Batota di Kutim Overload, DLH Minta Warga Pilah Sampah dari Rumah
Endang menyebut, penataan TPA Sambutan akan menghadirkan konsep TPA taman. Nantinya, area sekitar TPA akan dipenuhi tanaman buah, peneduh, dan palawija, guna menghilangkan stigma negatif.
“Ini ide Pak Wali Kota. TPA akan menjadi taman edukatif. Pengunjung tidak akan merasa berada di tempat pembuangan sampah,” jelasnya.
Bahkan, bau menyengat yang biasa tercium di sekitar TPA disebutnya kini mulai berkurang signifikan berkat pengelolaan yang terus ditingkatkan.
Proyek PLTSa Samarinda dibangun di atas lahan 2,5 hektare di sisi TPA Sambutan. Progres pembangunan secara teknis (EPC) telah mencapai 70 persen, hasil kerja sama antara Pemkot Samarinda dan investor dari Malaysia.
BACA JUGA: DLH Kutim Tanam 200 Pohon di TPA, Dukung Green Belt dan Peringati Hari Linkungan Hidup
Teknologi yang digunakan mengadopsi metode sub-kritis hidrolisis, yaitu proses konversi sampah dengan tekanan air dan suhu tinggi (hingga 374°C). Teknologi ini terbukti efektif di Taiwan dan kini akan diimplementasikan di Samarinda.
“Progres studi kelayakan dan pengembangan PLTSa berjalan baik. Tanah seluas 2,5 hektare sudah disiapkan. Kalau masih kurang, Pak Wali sudah bersedia menambah lahan,” ungkap Endang.
PLTSa ini ditargetkan mampu mengolah 500–700 ton sampah per hari dan menghasilkan hingga 20 kVA listrik. Sampah akan disuplai dari seluruh kecamatan di Samarinda, bahkan bisa mencakup daerah sekitarnya seperti Loa Janan Ulu, Sanga-Sanga, Anggana, hingga Teluk Dalam.
“Hasil listriknya akan langsung di-drop ke gardu PLN terdekat. Pemkot juga siap fasilitasi kerja sama dengan PLN dan Kementerian ESDM,” tambahnya.
BACA JUGA: Bupati Kubar Harap Finalis Duwis dan Putpar 2025 Jadi Motor Promosi Wisata
Endang menegaskan, Pemkot memberi dukungan penuh dengan membebaskan biaya sewa lahan dan menjamin pasokan sampah jangka panjang bagi investor. Semua ketentuan tersebut tercantum dalam draft perjanjian kerja sama.
“Tanah ini silakan dipakai tanpa biaya sewa, mau 5 tahun atau 30 tahun. Tidak ada pungutan. Yang penting, proyek berjalan dan manfaatnya dirasakan masyarakat,” jelas Endang.
Selain itu, pembangunan PLTSa Samarinda turut memperhatikan aspek lingkungan. Sistem pengolahan emisi dan efluen akan dipasang agar limbah gas dan cair tidak mencemari lingkungan, dan sesuai dengan baku mutu nasional.
Proyek PLTSa ini dijalankan sesuai dengan Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik. Revisi Perpres juga sedang digodok untuk mengatasi kendala seperti pembiayaan dan perizinan, serta menyesuaikan teknologi pengolahan dengan kebutuhan tiap daerah.
BACA JUGA: Tekan 600 Ton Sampah Harian, TPA Sambutan Diperluas 30 Hektare dan Siapkan 10 Insinerator
“Kami butuh dukungan publik dan aturan yang terpadu. Tapi dari sisi perizinan, Wali Kota Andi Harun sudah menjamin akan mendukung penuh,” tegas Endang.
Jika terealisasi sesuai target, Samarinda akan menjadi salah satu kota percontohan pengelolaan sampah modern berbasis energi bersih di Indonesia. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
