Andi Harun Siapkan PLTSa, Samarinda Menuju Kota Pengolah Sampah Jadi Energi
Andi Harun Siapkan PLTSa Samarinda Menuju Kota Pengolah Sampah Jadi Energi-istimewa-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kota Samarinda mulai memaparkan langkah-langkah besar dalam mengelola persoalan sampah.
Tak sekadar urusan buang dan angkut, Pemkot kini mengarahkan strategi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyebut, saat ini sudah ada beberapa investor asing yang menyatakan minat, di antaranya dari Korea Selatan dan Malaysia.
“Salah satu yang datang hari ini adalah investor dari Korea. Mereka sudah membangun PLTSa di Ibu Kota Nusantara (IKN), dan tertarik untuk mengembangkan juga di Samarinda. Dalam waktu dekat akan ada presentasi resmi dari mereka,” ungkap Andi Harun.
BACA JUGA : Paska Putusan MK: Masa Jabat Legislatif Diperpanjang Dua Tahun atau Partai Pilih PAW?
Berbeda dengan pembakaran, sistem konvensional yang ditawarkan menggunakan pirolisis.
Teknologi ini diklaim bebas polusi dan hemat bahan bakar, serta sudah memenuhi standar baku mutu emisi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Sistem ini bukan insinerator biasa yang dibakar dengan suhu naik-turun dan menimbulkan asap. Kita sudah pastikan akan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan,” tegasnya.
Sekadar informasi, Pirolisis adalah proses kimia di mana bahan organik dipanaskan pada suhu tinggi dalam lingkungan tanpa udara atau dengan udara yang sangat terbatas.
BACA JUGA : Tinjau Langsung Perumahan Bengkuring, Walikota Andi Harun: Fokus Perluasan Saluran Air
Selama proses ini, bahan organik terurai menjadi gas, cairan, dan residu padat yang disebut biochar atau karbon aktif.
Proses ini memungkinkan untuk memanfaatkan limbah organik dan daur ulang menjadi produk yang berguna.
Samarinda setiap hari memproduksi lebih dari 600 ton sampah. Jumlah itu bisa meningkat lebih dari 1.000 ton per hari.
Jika dikalkulasi bersama daerah pedalaman seperti Anggana, Sangasanga, Muara Badak, dan Tenggarong, juga potensi dari sampah kapal yang beroperasi di Sungai Mahakam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
