Samarinda Matangkan Rencana PLTSa, Calon Investor Asal Korsel Siap Presentasi Teknis
Kepala DLH Samarinda, Endang Liansyah-Rahmat/Nomorsatukaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM — Pemerintah Kota Samarinda terus mempercepat rencana transformasi sistem pengelolaan sampah dari metode open dumping menuju pengolahan berbasis teknologi modern melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda saat ini tengah menjalin komunikasi intensif dengan calon investor asal Korea Selatan yang telah memiliki pengalaman membangun fasilitas serupa di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala DLH Samarinda, Endang Liansyah mengungkapkan, bahwa pihaknya telah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan perwakilan investor tersebut.
Dalam salah satu pertemuan terakhir, pengembang tersebut telah diajak langsung meninjau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan dan bertemu dengan Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
BACA JUGA: DLH Samarinda Sebar 26 Motor Pengangkut Sampah ke Sejumlah RT
BACA JUGA: Respon Pernyataan DLH Kaltim Soal Sampah, Jasno Tegaskan Kementerian Justru Apresiasi Pemkot
“Saya sudah tiga kali bertemu dan berdiskusi. Terakhir saya bawa mereka langsung ke TPA Sambutan untuk bertemu Pak Wali. Beliau antusias,” ujar Endang, Senin 7 Juli 2025.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat, pihak investor akan melakukan presentasi teknis di hadapan wali kota dan jajaran Pemkot Samarinda guna memaparkan rencana dan teknologi yang akan digunakan dalam proyek PLTSa tersebut.
“Nanti kami minta mereka presentasi secara resmi. Mudah-mudahan bisa dilaksanakan minggu depan,” kata Endang.
Teknologi yang ditawarkan oleh investor Korea ini merupakan sistem insinerator yang dinilai ramah lingkungan dan telah digunakan di kawasan IKN.
BACA JUGA: Warga Masih Buang Sampah ke Sungai, DPRD Samarinda Usulkan Penambahan TPS di Muang, Lempake
BACA JUGA: Andi Harun Siapkan PLTSa, Samarinda Menuju Kota Pengolah Sampah Jadi Energi
Meski belum menyaksikan langsung operasionalnya, Endang menyebut teknologi ini telah melalui pertimbangan matang oleh pemerintah pusat.
“Kalau IKN yang notabene kota hijau dan ramah lingkungan saja bisa menerima, tentu Samarinda juga bisa. Bappenas sudah menghitung semua. Jadi kita tak perlu ragu,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
