Batal di Gedung Yayasan Melati, Disdik Samarinda Cari Lokasi Baru untuk Sekolah Rakyat
Kepala Disdikbud Kota Samarinda, Asli Nuryadin-Mayang Sari/ Nomorsatukaltim-
"Semuanya ditanggung oleh pusat, jadi kami hanya menyiapkan lahan serta siswanya saja," tambah Asli.
Dikatakan Asli, Kaltim rencananya akan membangun 5 sekolah rakyat, yakni berlokasi di Samarinda, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Berau. Namun Samarinda saat ini, menjadi satu-satunya lokasi percepatan yang diprioritaskan.
BACA JUGA: Sekolah Rakyat Mulai Dibangun di Bukit Biru Tenggarong, Samarinda-PPU Menyusul
BACA JUGA: Realisasi Program Sekolah Rakyat di Berau Masih Menunggu Hasil Survei Kemensos
Setelah melalui berbagai pertimbangan, usulan pembangunan SR di Samarinda telah mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.
Untuk lahan pembangunan fisiknya pun disediakan lahannya berada di seputaran Stadion Palaran, seluas 7 hektare dan dipastikan masuk dalam aset Pemkot Samarinda.
Kemudian, pada Juli mendatang, SR Samarinda ditargetkan menampung 100 siswa, sehingga membutuhkan empat ruang kelas, dengan prioritas tingkat SMA.
Kendati dengan adanya 100 siswa ini, pihaknya pun mencari lokasi sementara yang dapat digunakan terlebih dahulu untuk pelaksanaan awal. Dengan perkiraan 4 lokasi, lalu terpilihlah Kampus Melati di Samarinda Seberang.
BACA JUGA: Kabar Baik! Insentif Guru Swasta di Kaltim Segera Cair, Pemprov Siapkan Rp5 Miliar
BACA JUGA: Pemkot Samarinda Siapkan Status Tanggap Darurat Bencana, Permudah Perbaikan Jalan HAM Rifaddin
Namun karena karena SMA 10 dibuka lagi di Yayasan Melati, maka dibatalkan untuk dipakai sementara. "Ya kita cabut diri. Kita enggak jadi, kita cari tempat lain. Karena salah satu syaratnya juga tidak boleh dicampur adukkan, antara siswa SR itu dengan murid-murid yang lain," paparnya.
Ia menambahkan, bahwa nantinya bisa saja ada dua SR di Samarinda, satu difasilitasi oleh Pemkot dan satu oleh Pemprov.
Bedanya, SR yang disupport Pemkot hanya menerima siswa dari Samarinda, sedangkan yang difasilitasi Pemprov bisa menerima siswa dari seluruh Kaltim.
"Keduanya tetap dikelola oleh Kemensos, tapi seleksi dan penempatan siswa tergantung siapa yang memfasilitasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

