Kepulangan Wahib Herlambang Disambut Warga Perumahan, Sempat Swafoto di Gang Masuk Kompleks

Kepulangan Wahib Herlambang Disambut Warga Perumahan, Sempat Swafoto di Gang Masuk Kompleks

Wahib Herlambang ketika baru tiba di kediamannya dan disambut kedua putranya. Tampak spanduk yang tengah dipasang warga menyambut kedatangan Wahib. ==================   Warga RT 47 Sepinggan Pratama patut menjadi contoh. Setidaknya dalam hal mendukung warganya yang terkena wabah COVID-19. Membantu keluarganya yang ditinggalkan karena pasien harus diisolasi. Menyambut kedatangan Muhammad Wahib Herlambang ketika sudah dinyatakan pulih total dan diperbolehkan pulang.   Oleh: Darul Asmawan, Balikpapan SPANDUK kuning tempak tengah dibentangkan. Di sebelah kanan atas tertulis: Waspada Corona..! Kemudian di sebelah kiri hingga ke tengah spanduk berukuran panjang sekitar 3 meter itu tertulis ucapan “Selamat Datang Kembali Bapak Wahid Herlambang di Lingkungan RT 47”. Sepanduk itu tengah dipasang di antara dua pohon. Menggunakan tali rafia. Tampak seseorang mengenakan pakaian security tengah mengikatkan salah satu ujung tali spanduk ke badan pohon. Kemudian suasana itu dijepret dan fotonya dikirim ke Disway Kaltim melalui pesan WhatsApp. Foto tersebut menandakan warga telah siap menerima Wahib Herlambang. Bahkan Menyambutnya. Wahib adalah penyintas wabah virus corona tipe baru, yang diberi kode COVID-19 itu. Kini sudah bisa pulang ke kediamannya. Mulai Kamis (9/4) lalu. Setelah menjalani masa observasi selama sepekan untuk memastikan kesembuhannya. Kini ia sudah berkumpul lagi dengan keluarga tercinta di Kompleks Sepinggan Pratama, RT 47 Kelurahan Sepinggan Baru. Wilayah yang sempat ditetapkan sebagai zona merah waspada penyebaran Coronavirus Disease 19. Tak ada protokol khusus, maupun prosesi yang istimewa. Sebelum pulang, Wahib Herlambang beserta dua pasien COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh lainnya, bertemu Wali Kota Balikpapan dan jajaran tim Gugus Tugas  COVID-19 di Sekretariat Pemkot Balikpapan. Sekira pukul 09.00, Wahib di antar langsung oleh rombongan gugus tugas, dipimpin Dandim dan Kapolresta Balikpapan. Setibanya di komplek perumahan, Wahib disambut beberapa tetangga dan ketua RT 47 di mulut gang rumahnya. Mereka berswafoto. Saling memberi dukungan. Para tetangga menyambutnya dengan tangan terbuka. Begitupun kedua putranya yang masih berusia empat dan enam tahun. Mereka terlihat sudah tak kuasa menahan rindu. Keduanya segera keluar rumah dan meluncur ke pelukan sang ayah. Raut bahagia membuncah dari balik masker yang dikenakan kedua bocah itu. Sementara itu, isteri Wahib, setia menunggu di dalam rumah. Menatap dari balik jendela. Melihat suaminya yang tengah bercengkrama dengan rombongan yang mengantar dan para tetangga yang menyambutnya. Sambutan hangat diberikan tanpa ada keraguan sedikitpun yang terpancar. Meski begitu, upaya menjaga jarak dan mengenakan masker tetap dilakukan untuk mengindahkan imbauan pemerintah. Ketua RT 47 Sepinggan Baru, Unggul Alamin mengatakan, warganya sangat mendukung atas kembali pulangnya Wahib Herlambang. "Beliau (Wahib) adalah salah satu warga kami di RT 47. Dan kami semua, warga di sini, sangat men-support kesembuhan beliau," ungkap Unggul Alamin. Tidak ada ketakutan atau kekhawatiran apapun, katanya. Warga sangat bersyukur karena Wahib sudah bisa pulang ke rumah. Menurut Unggul, sehari-harinya Wahib dikenal aktif bersosialisasi dengan warga. Aktif berjamaah di masjid. Ramah dan supel. Sering terlibat membantu kegiatan warga. "Kebetulan beliau pengusaha makanan, dan sangat ringan tangan. Tak sungkan memberikan produk makanannya kepada warga sekitar secara cuma-cuma," kata Unggul. Sehingga, lanjutnya, warga sangat mendukung dan antusias atas kembalinya Wahib ke lingkungan itu. “Kami ingin tegaskan bahwa penyakit ini bukan aib. Ini ibaratnya adalah ujian dari tuhan. Jadi sudah selayaknya kita bersama sama, gotong-royong, bahu membahu untuk mencegah penularannya," imbuhnya. Fitriadi, tetangga yang tinggal bersebelahan rumah dengan Wahib, mengaku turut merasa gembira sekali atas kembalinya sang tetangga. Warga sekitar, khususnya lingkungan RT 47 komoleks Sepinggan Pratama selalu berpikir positif, meskipun di media sosial banyak berseliweran informasi negatif. "Kita semua tahu itu," kata ia. Dampaknya tidak hanya dirasakan keluarga, tapi juga warga di lingkungan tempat tinggal Wahib. Tetapi, kata Fitriadi, dari awal warga tidak memiliki alasan untuk khawatir. Sebab, tambah dia, keluarga; isteri dan anak-anak Wahib, yang tinggal serumah saja, dinyatakan negatif COVID-19. "Mudah-mudahan seluruh warga Balikpapan bisa mengambil contoh dari hal itu," ujarnya. "Bahwa COVID-19 itu, bukan sesuatu yang benar-benar menakutkan," imbuhnya. Salah satu tetangganya lagi berpesan. Tidak perlu terlalu paranoid (berpikir macam-macam). "Keluarga beliau tetap baik-baik saja. Ya kita tetangga juga biasa saja. Tidak masalah. Senang beliau sudah sembuh dan kembali ke rumah," tutur Prima Gunawan Wicaksono, tetangga Wahib. Ia menambahkan, kalau semua pasien atau orang yang terkait COVID-19 mendapat stigma negatif, itu hanya akan menambah penderitaan dia dan keluarganya. "Jadi sebaiknya, kita berpikir positif saja, dan bijaksana dalam bersikap," pesannya. (dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: