Donasi Aman, Penghitungan Mudah, Empat Rumah Ibadah Mulai Terapkan QRIS
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mencoba menggunakan QRIS saat launching QRIS di Rumah Ibadah Kota Balikpapan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Selasa (10/3) kemarin. (Ferry Cahyanti/Disway Kaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com - Bank Indonesia terus memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di masyarakat. Sistem pembayaran menggunakan QRIS akan mempermudah dalam bertransaksi, khususnya menggunakan uang elektronik. Kini selain aktif mensosialisasikan kepada merchant, QRIS juga bisa digunakan di rumah-rumah ibadah. Pola pembayaran tersebut mulai dikenalkan agar mempermudah masyarakat memberikan donasi kepada rumah ibadah melalui QRIS. “Ada empat rumah ibadah yang mulai menerapkan QRIS. Yaitu, Masjid Babussalam, Gereja St Theresia, Pura Giri Jaya Natha, dan Klenteng Setya Dharma,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto saat Launching QRIS di Rumah Ibadah Kota Balikpapan di ballroom KPw BI Balikpapan, Selasa (10/3). Selain memudahkan masyarakat yang hendak menyalurkan donasi, kata dia, juga mempermudah pengelola rumah ibadah memantau transaksi serta mengelola keuangan. Bimo menjelaskan, implementasi QRIS dapat mendorong penggunaan non tunai di masyarakat yang sejalan dengan inisatif Pemerintah Kota Balikpapan sebagai Smart City. “Hal ini tentunya akan berdampak positif dari sisi keamanan dalam bertransaksi (risiko kehilangan dan risiko uang palsu dapat diminimalisasi) serta mendorong efisiensi pembayaran secara lebih mudah dan cepat,” ujarnya. Untuk itu, BI juga mendorong rumah ibadah lain untuk mendaftar dan menggunakan QRIS. “Sehingga masyarakat yang ingin berdonasi tinggal kirim. Dan pengelola masjid tidak kesulitan untuk menghitung. Dengan begitu hemat waktu dan menghindari salah hitung sekaligus menghindari pencurian kotak amal,” ulasnya. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengapresiasi Bank Indonesia yang mendorong implementasi pembayaran non tunai dengan QRIS di rumah ibadah. Diharapkan proses donasi dan pengelolaannya dapat lebih aman dan efisien. Rizal juga mendorong rumah ibadah lainnya untuk menerapkan QRIS. Utamanya rumah ibadah yang berada di kawasan kota. “Nanti akan seluruhnya, terutama yang berada di perkotaan. Pasti akan membutuhkannya karena lebih gampang,” ujarnya. Sementara itu, Pengurus Kelenteng Setya Dharma Fonny Chandra mengaku mengenal transaksi QRIS sejak disosialisasikan pada Desember 2019 lalu. “Selama dua bulan telah kami sosialisasikan kepada jemaat, dan proses pendampingan transaksi juga dilaksanakan. Tidak ada biaya administrasi, semua rumah ibadah nol persen,” tukasnya. (fey/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: