Bankaltimtara

Pemkab Berau Wacanakan Jam Malam, Tekankan Urgensi Ketertiban dan Perlindungan Sosial

Pemkab Berau Wacanakan Jam Malam, Tekankan Urgensi Ketertiban dan Perlindungan Sosial

Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah-Maulidia Azwini/ Nomorsatukaltim-

BERAU, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau mulai menggulirkan wacana penerapan jam malam di sejumlah wilayah dengan intensitas aktivitas malam yang cukup tinggi, termasuk pusat kota dan kawasan wisata.

Bupati Berau, Sri Juniarsih menyebut, situasi sosial di beberapa titik seperti wilayah Tanjung Redeb dan sekitarnya serta daerah wisata semakin membutuhkan perhatian bersama.

Ia menyoroti potensi gangguan sosial dan pergeseran nilai di masyarakat akibat lemahnya pengawasan terhadap aktivitas pergaulan malam hari yang kian tak terkendali.

“Kita harus berlakukan jam malam bukan hanya di perkotaan, tapi juga di wilayah-wilayah rawan, khususnya kawasan wisata yang rentan terhadap pergeseran budaya, penyalahgunaan miras, dan potensi gangguan sosial lainnya,” ujarnya.

BACA JUGA: Berau Bebas dari Beras Oplosan, Dinas Pangan Agendakan Inspeksi Gabungan untuk Penguatan Pengawasan

BACA JUGA: PKH Ancam Ruang Hidup Warga, DPRD Berau Desak Pemkab Segera Inventarisasi Lahan Terdampak

Menurutnya, penerapan jam malam ini tidak serta-merta menutup ruang aktivitas masyarakat, melainkan mendorong terciptanya batas sosial yang sehat dan kondusif.

Ia menekankan, pembangunan sektor wisata dan ekonomi tetap penting, namun tidak boleh mengabaikan keamanan sosial di sekitarnya.

Menanggapi wacana tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Anak, dan Keluarga Berencana (DPPKBP3A) Berau, Rabiatul Islamiah turut menyampaikan dukungannya.

Ia menilai kebijakan ini sebagai bentuk penanganan untuk memperkuat perlindungan terhadap anak dari berbagai risiko yang muncul di lingkungan malam hari.

BACA JUGA: DPPKBP3A Berau Masih Upayakan Pembangunan Rumah Aman untuk Korban Kekerasan Seksual

BACA JUGA: Marak Pelecehan Seksual terhadap Anak, DPPKBP3A Berau Ajak Semua Pihak Perkuat Pengawasan

“Pada prinsipnya kami setuju. Tapi yang paling utama adalah peran keluarga sebagai fondasi awal. Anak-anak harus merasa aman dan diperhatikan sejak dari rumah,” ujarnya.

Menurutnya, pembatasan aktivitas malam bukan hanya menyasar ketertiban umum, melainkan juga menjadi upaya menciptakan lingkungan sosial yang lebih aman bagi tumbuh kembang anak.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: