Bankaltimtara

Sutami Soroti Insiden Ambruknya Plafon GOR Pemuda, Evaluasi Seluruh Kondisi Bangunan

Sutami Soroti Insiden Ambruknya Plafon GOR Pemuda, Evaluasi Seluruh Kondisi Bangunan

Anggota DPRD Berau Sutami-Rizal-Disway Kaltim

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Insiden ambruknya plafon di GOR Tanjung Redeb beberapa waktu lalu, mendapat sorotan serius dari Anggota DPRD Kabupaten Berau, Sutami.

Menurut Sutami, kejadian tersebut merupakan peristiwa fatal yang berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat, khususnya penonton dan atlet yang tengah beraktivitas di dalam gedung olahraga tersebut. "Insiden ini tidak boleh dianggap sepele," ujar Sutami, Selasa, 16 Desember 2025.

Ambruknya plafon di fasilitas publik seperti GOR, kata dia, dapat menimbulkan risiko besar, terlebih saat digunakan untuk kegiatan olahraga yang melibatkan banyak orang, seperti turnamen futsal.

“Ini kejadian yang sangat fatal dan harus menjadi perhatian serius. Bayangkan jika plafon ambruk saat tribun penuh penonton, tentu risikonya sangat besar bagi keselamatan masyarakat,” tegas Sutami.

BACA JUGA: Renovasi Total GOR Pemuda Butuh Rp 8 Miliar, Dispora Berau Rencanakan Konsep Seperti GOR Segiri

Untuk itu, dirinya meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait segera mengambil langkah konkret dan tepat dalam menyikapi kejadian tersebut.

"Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi bangunan GOR Tanjung Redeb, mengingat fasilitas tersebut merupakan aset publik yang digunakan secara rutin," kata Sutami.

Meski tidak ada korban, Sutami sangat menyayangkan insiden tersebut. Pasalnya, renovasi GOR Tanjung Redeb belum lama ini telah dilakukan.

Sehingga, kejadian ambruknya plafon ini memunculkan tanda tanya besar terkait kualitas pekerjaan yang dilakukan pihak terkait.

BACA JUGA: Kondisi GOR Pemuda Berau Memperihatinkan

“Renovasi belum lama, tapi sudah ada bangunan yang ambruk. Ini tentu harus menjadi perhatian. Saya sendiri juga belum tahu, apakah plafon yang ambruk itu bagian dari bangunan yang direnovasi atau bukan, tapi tetap harus ditelusuri secara menyeluruh,” tuturnya.

Ia juga meminta agar setiap pekerjaan pembangunan maupun renovasi fasilitas publik ke depan benar-benar melalui proses pengecekan yang ketat.

Mulai dari perencanaan, kualitas material, hingga kompetensi pihak pemborong atau kontraktor pelaksana.

“Setiap pengerjaan harus dikroscek dengan baik. Kalau pemborongnya tidak kompeten, jangan digunakan lagi. Ini harus menjadi perhatian bagi semua OPD, bukan hanya satu dinas saja,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: