Pembangunan Fisik Mencapai 100 Persen, Gereja Santo Bonifasius di Mahulu Bakal Diresmikan Pekan Depan

Kondisi terkini pembangunan fisik Gereja Katolik Santo Bonifasius di Mahakam Ulu.-Disway/ Iswanto-
MAHULU, NOMORSATUKALTIM- Gedung Gereja Katolik Santo Bonifasius yang terletak di Simpang Raisa, Kampung Ujoh Bilang, Mahulu sebentar lagi akan diresmikan oleh Pemkab Mahulu.
Peresmian gereja yang dibangun menggunakan APBD Mahulu itu rencananya dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2025 mendatang.
Hal itu diungkapkan Asisten 1 Pemkab Mahulu, Agustinus Teguh Santoso, Kamis (6/2/2025). Dalam rapat persiapan, turut mengundang beberapa OPD, seperti PUPR dan beberapa OPD lainnya.
Teguh menjelaskan, bahwa peresmian fasilitas publik tersebut dilakukan karena sebentar lagi jabatan Bupati Bonifasius Belawan Geh dan Wakil Bupati Yohanes Avun akan segera berakhir, menyusul pelantikan bupati/wakil bupati terpilih hasil Pilkada 2024.
BACA JUGA: Siapkan Anggaran Rp 63 Miliar, Gereja Santo Bonifasius di Mahulu Resmi Dibangun
BACA JUGA: Harga LPG 3 Kg di Mahulu Tembus Rp50 Ribu, Pangkalan: Di Sini yang Penting Barangnya Ada
Menurut Teguh, rapat persiapan ini nantinya akan dijadwalkan lagi, karena setelah ini OPD terkait akan melakukan pengecekan kondisi di lapangan.
“Karena memang bapak bupati mengharapkan agar fasilitas publik yang dibangun di masa pemerintahan beliau harus sudah bisa diresmikan. Apalagi sebentar lagi juga pelantikan bupati/wakil bupati terpilih,” ujarnya.
Peresmian tersebut nantinya tidak dilakukan bersamaan dengan acara pemberkatan dari imam Katolik, melainkan hanya berupa penandatanganan prasasti dan pemotongan pita seperti peresmian gedung fasilitas publik lainnya.
Acara pemberkatan nantinya dijadwalkan terpisah. Namun hal itu dapat dilakukan ketika semua sarana dan prasarana di gereja sudah lengkap, seperti kursi dan peralatan kerohanian lainnya.
BACA JUGA: Perlancar Mobilitas Masyarakat, Sebanyak 182 Jembatan Telah Dibangun di Mahulu
BACA JUGA: Perlahan Kebutuhan Jaringan Internet di Pedalaman Mahulu Mulai Terpenuhi
“Ini baru rapat pertama, nanti kita rapat lagi finalisasinya, untuk memastikan persiapan. Kemudian terkait pemberkatan, nanti akan dilakukan terpisah, mungkin nanti akan mengundang bapak uskup,” ucap Teguh.
Berdasarkan hasil pantauan media ini, bangunan fisik gereja yang dikerjakan oleh PT Arafah Alam Sejahtera itu telah rampung dikerjakan.
Saat ini tinggal penataan halaman parkir yang belum rampung, karena masih ada tumpukan sisa-sisa material.
Kemudian, pagar keliling gereja juga belum mulai dibangun. Saat ini, para pekerja telah mulai membersihkan bagian dalam gereja, termasuk mengerjakan beberapa bagian lainnya.
BACA JUGA: Waspada Skincare Bermerkuri, Kenali Ciri-cirinya Berikut Ini..
BACA JUGA: Nutrisi Tidak Harus dari Makanan Mentah, Penuhi Gizi Berpedoman Isi Piringku
Direktur Cabang PT Arafah Alam Sejahtera, Julianus Dwi Katma memastikan, pembangunan fisik untuk tahap pertama telah mencapai 100 persen dikerjakan.
Ia juga memastikan, penataan kawasan luar gereja akan dikerjakan dalam waktu beberapa hari kedepan, dan ditargetkan rampung sebelum hari peresmian di tanggal 14 Februari 2025, dengan melibatkan sebanyak 165 orang pekerja.
“Untuk tahap pertama sudah 100 persen meliputi bangunan fisik. Itu tidak termasuk pembangunan menara. Nanti setelah ini masuk masa pemeliharaan sekitar 6 bulan,” ujarnya.
Ia mengaku bahwa proses pembangunan gereja tersebut memiliki banyak kendala, terutama kendala cuaca yang sering hujan dan mobilitas material bangunan.
BACA JUGA: Dana Transfer Pusat ke Daerah Dipangkas, Ini Tanggapan Pemkab Paser
BACA JUGA: Dana Transfer Pusat ke Daerah Resmi Terpangkas, Segini Cuan untuk Kaltim
Sebagian besar material bangunan didatangkan dari Jakarta. Kemudian untuk pasir dan beberapa material lainnya didatangkan dari Samarinda, dengan menggunakan akses jalur Sungai Mahakam.
“Kendala cuaca dan mobilitas material sih yang banyak, kalau yang lain lancar aja,” ungkapnya.
Sebagai informasi, gereja yang berdiri di atas lahan seluas 200 m × 60 m itu dibangun sejak bulan Juli 2024 lalu, dengan nilai kontrak sebesar Rp 63.798.200.000.00.
Gereja terbesar pertama di Mahulu itu estimasinya bisa menampung 1.000 hingga 5.000 umat.
BACA JUGA: Prevalensi Stunting di Mahulu Capai 10,2 Persen, Sisa 107 Jiwa yang Masih Ditangani
BACA JUGA: Bonifasius Belawan Geh: Tak Ada Lagi Kampung Sangat Tertinggal di Mahulu
Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh menjelaskan, bahwa latar belakang dibangunnya gereja tersebut karena melihat jumlah umat Katolik di Mahulu terus bertambah.
Menurutnya, lokasi yang dibangun gereja tersebut juga dianggap sangat strategis karena masuk dalam wilayah pusat perkotaan, meskipun kondisi sekarang belum terlalu ramai.
"Seperti kita ketahui bahwa di Mahulu ini umat Katolik cukup banyak, bahkan pada saat hari raya, gereja yang ada seperti di Long Melaham dan Ujoh Bilang selalu meluap dan tentunya pelaksanaan ibadah jadi tidak nyaman sesuai yang kita harapkan," ucap Bonifasius.
Menurutnya, pembangunan rumah ibadah ini merupakan wujud komitmen Pemkab Mahulu dalam mendukung perkembangan iman seluruh umat, tidak hanya bagi umat Katolik saja, tapi seluruh umat beragama yang berada di wilayah Kabupaten Mahulu.
BACA JUGA: Pilkada Kukar 2024: Gugatan Dendi-Alif Dilanjut, Gugatan Paslon 02 Ditolak MK
BACA JUGA: Pilkada Berau 2024: Gugatan MP-AW di MK Berlanjut ke Sidang Pembuktian
"Tidak menutup kemungkinan kedepannya kita akan bangun juga tempat ibadah bagi yang lain. Termasuk saudara kita yang muslim, protestan dan lainnya," ujar Bupati Mahulu dua Periode itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: